Sabtu, 22 Januari 2011

Mata Yang Tak Pernah Tertidur

Dalam kesesakanku aku berseru kepada Tuhan dan Ia menjawab aku. —Mazmur 120:1

Detektif Allan Pinkerton menjadi terkenal pada pertengahan 1800-an karena memecahkan misteri serangkaian perampokan kereta api dan menggagalkan rencana pembunuhan terhadap Abraham Lincoln yang sedang dalam perjalanannya untuk dilantik sebagai presiden. Sebagai salah satu yang pertama dari badan sejenis di Amerika Serikat, Badan Detektif Nasional Pinkerton menjadi lebih terkenal lagi karena logonya yang berbentuk sebuah mata yang terbuka lebar dengan slogan, “Kami tak pernah tidur.”
Tak ada perasaan yang lebih baik selain tahu bahwa Anda terlindungi dengan aman. Anda merasa damai ketika pintu terkunci dan suasana tenang ketika Anda tidur di malam hari. Anda merasa aman. Namun, banyak yang berbaring dalam kondisi terjaga di tempat tidur dengan pikiran yang penuh ketakutan tentang kondisi masa sekarang atau mengkhawatirkan masa depan. Sejumlah orang khawatir akan adanya huru-hara atau pasangan mereka bersikap kasar. Ada yang tidak dapat beristirahat karena khawatir terhadap anak mereka yang tidak mau taat. Yang lain dengan cemas menjaga anaknya yang sakit parah untuk memastikan bahwa ia masih bernapas.
Inilah waktu-waktu dimana Allah yang pengasih mendorong kita untuk berseru kepada-Nya, kepada Pribadi yang tidak akan “terlelap atau tertidur” (Mzm. 121:4). Mazmur 34:16 mengingatkan kita bahwa “Mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada teriak mereka minta tolong.”
Pinkerton mungkin memiliki “mata detektif”, tetapi Pribadi yang benar-benar mempunyai mata yang tak pernah tertidur sedang mendengarkan seruan “orang-orang benar” (Mzm. 34:18). —CHK


Sebelum engkau tertidur, berbaringlah tenang
Tiap pikiran bermasalah enyahkan;
Beban dan susahmu tanggalkanlah
Dalam pelukan doa yang menenangkan. —NN.


Kita dapat tidur dengan tenang ketika kita ingat bahwa Allah tak pernah tertidur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Free Blogger Templates