Sabtu, 29 Januari 2011

"Akan Saya Kerjakan Nanti"

Bacaan Setahun : Yehezkiel 30-32, 1 Petrus 4

Nats : Ketika ia berlambat-lambat, maka tangannya dipegang oleh kedua orang itu, sebab Tuhan hendak mengasihani dia (Kejadian 19:16)

Bacaan : Kejadian 19:12-29


Sebuah warta berkala milik klub orang-orang yang suka berlambat-lambat di Amerika sangat sering dicetak dan dibagikan gratis kepada semua anggotanya. Dalam salah satu contoh edisinya tertulis:

"Kali ini kami meminta maaf karena pesan presiden yang kami rencanakan untuk dimuat di kolom ini mengalami keterlambatan, tetapi kami berjanji akan berupaya memuat pesan-pesan penting tepat waktu pada terbitan kami berikutnya. Dan setelah edisi ini terbit, kami tidak akan berlambat-lambat lagi karena hal itu hanya akan menghasilkan pemuatan berita yang sama jeleknya dengan edisi ini."


Kadang-kadang kelambanan merupakan hal yang lucu. Namun Kejadian 19 mengungkapkan bahwa penundaan dalam menanggapi perintah-perintah Allah merupakan masalah serius. Tatkala Tuhan memerintahkan Lot untuk membawa keluarganya keluar dari Sodom dan lari untuk menyelamatkan diri, mulanya ia menyatakan kesediaannya (ayat 14). Namun kemudian ia berlambat-lambat sampai akhirnya dua malaikat Allah menarik tangannya dan membawanya keluar dari kota tersebut (ayat 16). Jika Tuhan tidak bermurah hati melawan kelambanan Lot, ia dan seluruh keluarganya akan binasa.


Tuhan, kami sering bertindak seperti Lot. Tolong bermurah hatilah kepada kami seperti Engkau telah bermurah hati kepada Lot. Kami tahu bahwa kami seharusnya melakukan kehendak-Mu secepat Yesus. Kami membutuhkan pertolongan Roh Kudus-Mu untuk memampukan kami mempersembahkan ketaatan yang layak Engkau terima - MRD II


SALAH SATU "TIPU MUSLIHAT" IBLIS YANG PALING EFEKTIF ADALAH "TUNGGULAH SEBENTAR"




(Sumber: e-RH SABDA.org)

Happy Sunday.. Gb'us

Clean Up Your Life

Shalom.....

Begitu pula anggur yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, ...
Matius 9: 17

Secara berkala kita selalu "membersihkan" komputer yang tiap hari kita pakai. Tentu pengertian di sini bukan hanya membersihkan bagian luarnya saja melainkan membersihkan file-file yang yang ada di dalamnya. File yang tidak perlu kita hapus dan kita buang, kita juga merapikan folder agar memudahkan pencarian file. Apa yang terjadi jika memori komputer kita sudah penuh dan kita tidak bersih-bersih? Yang pasti kita tidak akan bisa menambah file baru di komputer kita.

Prinsip yang sama berlaku saat Anda menyimpan baju di lemari Anda. Jika lembari Anda sudah penuh dengan baju lama Anda, baju yang bahkan tidak pernah Anda pakai, itu mungkin alasan mengapa Anda tidak punya lebih banyak baju baru. Tidak ada tempat untuk menyimpannya.

Kesimpulannya, jika ada hal baru yang Anda inginkan dalam kehidupan Anda, apapun itu. Anda harus memberi tempat untuknya. Hal ini tentu saja juga berlaku dalam kehidupan rohani kita. Kita tidak akan pernah mendapatkan hal yang baru dari Tuhan, jika kita tidak menyisakan tempat untuknya. Kita harus berani membuang "kehidupan lama" kita agar mendapatkan "kehidupan yang baru"

Yesus pernah berkata bahwa anggur yang baru tudak bisa disimpan dikantong yang lama(tua) karena kantong itu pasti koyak dan hancur. Lepaskanlah yang lama untuk mendapatkan yang baru. Lepaskan diri kita dari masa lalu kita yang buruk dan yang selalu menghantui kita. Lepaskan diri kita dari trauma-trauma masa lalu. Buanglah kebiasaan-kebiasaan baru. Jadikan tahun ini sebagai momen untuk kita mereview ulang hidup kita. Inilah waktu untuk "bersih-bersih" dan membuang bagian hidup kita yang tidak perlu, menata ulan prioritas hidup kita lagi, dan memperbarui hidup.....Amin.
GBU all......

Jumat, 28 Januari 2011

KADANGKALA HIDUPMU MENANGIS

Shalom.....

Kadangkala hidup mengharuskanmu menangis tanpa sebab. Kamu merasa sudah berbuat baik dan benar, tetapi masih banyak kritikan yang dialamatkan kepadamu. Kamu mengira keputusan yang kamu ambil sudah tepat, ternyata perkiraanmu keliru.

Jangan putus asa !! Bangkitlah !!

Matahari tanpa sinar tidak layak disebut matahari. demikian juga dirimu. kau adalah matahari yang seharusnya memancarkan sinar, sekalipun mendung kelabu menutupi pandangan orang untuk melihat keindahan cahayamu.

AKU sering melihat melihatmu marah ketika kamu melihat orang lain berhasil.
Untuk apa kamu menginginkan keberhasilan orang lain?
Bukankah AKU udah menyediakan suksesmu sendiri?
Kamu tidak pernah mengejarnya, jadi kamu tidak pernah bisa memilikinya.

Matamu tidak terfokus kepada rancangan-Ku yang dahsyat atas hidupmu, melainkan tertuju kepada karya-Ku yang luar biasa atas hidup orang lain.

Jadilah seperti air..Selalu mengalir...melewati semua benda, menembus semua sisi dan tanpa batas.

Anak-Ku,,,jangan mau dikalahkan oleh keadaan,,tetapi kalahkan keadaaan !!

Anak-Ku yang terkasih,,,jangan sakit hati ketika kau ditegur, padahal kau merasa sudah mengerjakan yang terbaik.

Sakit hati itu hanya akan membuat tidurmu tidak nyenyak dan perasaanmu tidak nyaman.

Buanglah itu dari hatimu dan pikiranmu !

Kuasailah dirimu sedemikian rupa hingga kamu bisa mengatasi perasaan diperlakukan tidak adil, dilecehkan, diremehkan ataupun dikhianati oleh sesamamu.

Bukankah untuk itu kau hidup? untuk melihat kenyataan bahwa di dunia ini yang paling mengerti perasaanmu dan menerima dirimu apa adanya hanya AKU?

Jauhilah segala bentuk kemarahan, tetapi jangan jauhi AKU.
Anak-Ku, ingatlah hal ini baik-baik. Aku selalu mebuka tangan-Ku lebar-lebar untuk memberimu rasa aman, kapanpun kau membutuhkannya.
AKU senantiasa menyiapkan bahu untuk tempat kepalamu bersandar dan mencurahkan tangis.
AKU melakukannya karena AKU sungguh-sungguh peduli padamu !!

Ayah yang selalu mengasihimu, ,

YESUS

Kenapa Bukan Sekarang?

Baca: Yohanes 13:33-38
Sebab Daud melakukan kehendak Allah pada zamannya, lalu ia mangkat. —Kisah Para Rasul 13:36

Saya mempunyai seorang sahabat baik yang melayani sebagai misionaris di Suriname selama bertahun-tahun. Namun, di tahun-tahun terakhirnya ia terjangkit suatu penyakit yang melumpuhkannya. Terkadang ia bertanya-tanya mengapa Allah mengizin-kannya tetap hidup. Ia rindu untuk segera dipanggil Tuhan dan tinggal bersama-Nya.
Mungkin hidup terasa sangat sulit bagi Anda atau orang yang Anda kasihi, dan Anda bertanya-tanya mengapa Allah mengizinkan Anda atau orang yang Anda kasihi tetap hidup. Ketika Yesus menyatakan bahwa Dia akan kembali ke surga, Petrus bertanya, “Tuhan, mengapa aku tidak dapat mengikuti Engkau sekarang?” (Yoh. 13:37). Anda, seperti Petrus, mungkin bertanya-tanya mengapa masuk ke surga pun ditunda: “Mengapa bukan sekarang?”
Allah memiliki maksud yang penuh hikmat dan kasih ketika Dia memperkenankan kita untuk tetap di dunia. Ada karya yang perlu dikerjakan-Nya di dalam diri kita yang hanya dapat diselesaikan di dunia ini. Penderitaan kita, yang sekarang ini, mengerjakan bagi kita, “kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya” (2 Kor. 4:17). Dan ada pula karya yang perlu dilakukan bagi orang lain, yaitu untuk mengasihi dan mendoakan. Kehadiran kita mungkin juga bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi orang lain untuk belajar mengasihi dan berbelas kasihan.
Jadi, meskipun Anda mungkin merindukan kelepasan bagi diri Anda atau seseorang yang Anda kasihi, meneruskan hidup dapat berarti menghasilkan buah (Flp. 1:21). Dan ada penghiburan dalam penantian: ketika surga belum menyambut kita, Allah memiliki maksud-Nya sendiri. Jangan ragukan itu!


Janganlah terburu-buru, hatiku!
Berimanlah dalam Allah, dan nantikan;
Meskipun sepertinya Dia berlama-lama;
Dia tak pernah terlalu lambat sekalipun. —Torrey


Penghiburan terbesar kita adalah ketika mengetahui bahwa Allah memegang kendali.

Hidup yang Berarti

Hidup yang Berarti


Hidup yang berarti adalah hidup yang menggarami, yaitu hidup yang memberikan pengaruh yang positif terhadap lingkungan, di mana pun kita berada.
Garam sangat penting dalam kehidupan manusia. Pada za­man Tuhan Yesus, garam sangat berharga dan sangat dibu­tuhkan. Dalam 5:13, Tuhan Yesus membandingkan orang percaya dengan garam, “Kamu adalah Garam Dunia.” Garam memiliki dua fungsi yang amat penting.

Pertama, garam ber­fungsi sebagai pengawet.

Daging ikan serta daging binatang lainnya cepat membusuk dalam keadaan biasa. Salah satu cara untuk mem­buat daging ikan atau daging binatang lainnya dapat bertahan lama tanpa menjadi busuk adalah dengan diasinkan. Oleh karena itu, bila Tuhan Yesus mengatakan bahwa orang percaya adalah garam dunia, yang dimaksudkan adalah bahwa kehadiran orang percaya di tengah dunia menahan pembu­sukan dunia ini. Artinya, kehadiran kita mempengaruhi orang di sekitar kita untuk tidak hidup dalam dosa.

Kedua, Garam berfungsi sebagai penyedap rasa.

Makanan tanpa garam adalah makanan yang tidak enak. Tuhan Yesus menginginkan agar orang percaya memiliki hidup yang menjadi penyedap rasa bagi dunia ini. Seorang tokoh gereja bernama bernama Fransiskus dari Assisi berdoa demikian, “Tuhan jadikan aku alat damai sejahtera-Mu. Di mana ada kebencian, ki­ranya aku menabur kasih. Di mana ada luka, kiranya aku memaafkan. Di mana ada keraguan, kiranya aku menabur iman. Dimana ada keputusasaan, kiranya aku menabur pengharapan. Di mana ada kegelapan, kiranya aku me­nabur terang. Di mana ada kesedihan, kiranya aku menabur sukacita.” Doa ini patut untuk kita tiru. Amin!

Matius 5:13 “Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.”

Tuhan Yesus memberkati kita semua.

Tunggu Waktunya Tuhan

Yeremia 28:1-17
Dalam pasal di atas kita membaca tentang duel nubuat antara nabi Hananya melawan nabi Yeremia. Nabi Yeremia menubuatkan bahwa bangsa Israel-Yehuda akan menjadi hamba raja Babel selama tujuh puluh tahun (Yeremia 25:11). Bukan hanya masyarakat Yehuda yang ditawan ke Babel tetapi juga rajanya. Yekhonya juga turut tertawan dan semua perkakas rumah Tuhan di Yerusalem diangkut ke Babel.

Kenapa harus tujuh puluh tahun? Karena bangsa Israel-Yehuda tidak mengindahkan Firman Tuhan tentang tahun-tahun sabat (II Tawarikh 36:21). Selama 490 tahun bangsa Israel melalaikan / tidak mengindahkan Firman Tuhan. Menurut aturan hukum pertanian yang dibuat Tuhan bagi Israel bahwa semua tanah-tanah Israel-Yehuda boleh ditanami selama enam tahun tetapi tahun ketujuh harus istirahat (Imamat 25:2-4). Lalu bangsa itu bertanya : tahun ketujuh makan apa? Pada tahun keenam Tuhan akan memberkati tanah mereka sehingga menghasilkan hasil sebanyak tiga kali lipat (Imamat 25:20-21). Berarti hasil keenam bisa dimakan untuk tahun ketujuh dan tahun kedelapan. Jadi Tuhan berikan bonus satu tahun jika sabat dilaksanakan pada tahun yang ketujuh. Tuhan ingin supaya umatNya disiplin dalam mentaati FirmanNya, karena dibalik pendisiplinan itu ada berkat ganda yang Tuhan sediakan.

Kenapa Tuhan berikan peraturan perpuluhan bagi kita? Tuhan ingin mendisiplinkan kita. Tuhan akan menggandakan berkat-berkat kita jika taat membayar perpuluhan. Kalau bangsa Israel melaksanakan sabat pada tahun ketujuh maka berkat ganda akan mereka terima. Tetapi bangsa itu serakah dan tidak mempunyai iman, sehingga akibat dari ketidaktaatan mereka kepada Tuhan, mereka dibuang ke Babel selama 70 tahun.

Nubuatan tentang waktu pembuangan bangsa Israel ke Babel diterima langsung oleh Yeremia dari Tuhan. Tetapi nabi Hananya bernubuat bahwa hukuman Tuhan hanya dua tahun. Hananya bernubuat "mempercepat" waktunya Tuhan. Nubuatannya "mempermudah" hukuman Tuhan. Katanya Yekhonya serta bangsa Israel akan dipulangkan dan seluruh perkakas akan dikembalikan ke Yerusalem. Yeremia dan orang Israel-Yehuda senang mendengar khabar gembira itu. Tetapi Yeremia berkata kepada Hananya bahwa gandar kayu yang kau coba ambil dan buang akan diganti Tuhan dengan gandar besi. Nubuatan Hananya adalah palsu. Hukuman Tuhan tetap 70 tahun dan Hananya yang membuat berita-berita yang hanya menyenangkan bangsa Israel, dihukum mati oleh Tuhan pada tahun itu juga.

Dengan tanda-tanda zaman yang dinubuatkan Firman Tuhan maka kita mengetahui bahwa kita hidup di akhir zaman. Zaman sekarang ini adalah zaman cepat. Manusia ingin serba instan. Secara rohani berbahaya bagi orang Kristen. Karena pengaruh zaman ini orang tidak mau sabar menunggu waktunya Tuhan. Dalam kehidupan manusia termasuk anak-anak Tuhan banyak sekali tidak sabar. Ingin cepat kaya akhirnya melakukan korupsi, berbohong dalam dagang, dlsb. Bahkan sebagian orang Kristen tidak sabar dalam soal rohani. Tidak sabar jika sedang diperhadapkan dengan cobaan. Janganlah seperti nabi Hananya yang mencari jalan pintas.

Apa yang perlu kita lakukan dalam menunggu waktunya Tuhan yang adalah ya dan amen?
Berusaha dan Berdoa. Yeremia 29:7-10. Berusaha dalam ibadah dan mentaati Firman Tuhan. Berusaha dalam meningkatkan pelayanan, tekun dalam pekerjaan, dan tetaplah berdoa, bukan menggerutu dan mengomel. Yeremia 29:11-13.

Contoh orang yang sabar dalam menunggu waktunya Tuhan adalah Daniel. Daniel 9:2-3. Daniel berdoa dan berpuasa dalam menantikan waktunya Tuhan.
Orang Kristen harus berusaha dan berdoa supaya dapat sabar dalam menantikan Tuhan. Tuhan selalu menolong tepat pada waktunya. Dia tidak pernah terlambat.
Tuhan membuat segala sesuatu indah pada waktunya. Pengkhotbah 3:11a. Tuhan mempunyai waktu yang tepat untuk memberkati dan menolong kita.
Tuhan memberkati.

..Anugrah..

Pada suatu hari aku bangun pagi-pagi untuk melihat matahari terbit. Ah, begitu indahnya ciptaan Tuhan sulit dilukiskan dengan kata-kata. Sambil melihat semua itu, aku memuji Tuhan atas karyaNya yang indah. Ketika aku sedang berada di situ, tiba-tiba Tuhan menampakkan hadiratNya padaku.

Ia bertanya, “Apakah kau mengasihiKu ?”
Aku menjawab, “Tentu saja Tuhan ! Engkau adalah Tuhanku dan Juruselamatku !”

Lalu Ia bertanya, “Seandainya kau menjadi cacat, masihkah kau mengasihiKu ?”
Aku terhenyak.
Aku melihat ke bawah, ke arah tangan, kaki dan seluruh anggota tubuhku dan membayangkan betapa banyaknya hal yang tidak dapat kulakukan seandainya itu terjadi.
Aku pun menjawab.”Ini akan sulit, Tuhan, tapi aku akan tetap mengasihiMu.”

Lalu Tuhan berkata, “Jika kau menjadi buta, masihkah kau mengagumi ciptaanKu ?”
Bagaimana aku bisa mengagumi sesuatu tanpa bisa melihatnya ?
Lalu aku pun berpikir mengenai orang-orang buta di dunia ini dan banyak di antara mereka yang masih mengasihi Tuhan dan ciptaanNya.
Jadi aku pun menjawab, “Sulit membayangkannya, tapi aku tetap akan mengasihiMu.”

Lalu Tuhan bertanya lagi, “Jika kau menjadi tuli, masihkah kau akan mendengarkan perkataanKu ?”
Bagaimana aku bisa mendengarkan segalanya jika aku menjadi tuli ?
Oh, aku mengerti.
Mendengarkan suara Tuhan tidak selalu harus menggunakan telinga kita, tapi juga hati kita.
Aku pun menjawab, “Ini berat, tapi aku akan tetap mendengarkan perkataanMu Tuhan.”

Tuhan lalu bertanya, “Jika kau menjadi bisu, masihkah kau akan memuji NamaKu ?”
Bagaimana aku bisa memuji tanpa bisa bersuara ?
Ah, sekali lagi aku mengerti.
Tuhan menginginkan kita untuk memuji dari dasar hati kita. Tak menjadi soal seperti apa suara kita. Lagipula memuji Tuhan tidak selalu dengan lagu. Kita memuji Tuhan dengan rasa syukur dan terima kasih kita.
Jadi aku pun menjawab, “Walaupun secara fisik aku tak dapat menyanyi, aku akan tetap memuji NamaMu Tuhan.”

Lalu Tuhan bertanya, “Apa kau betul-betul mengasihiKu ?”
Dengan semangat dan keyakinan yang kuat, aku menjawab dengan mantap, “Ya Tuhan ! Aku mengasihiMu karena Kau adalah satu-satunya Allah yang benar !”
Aku pikir aku telah menjawab dengan baik, tapi Tuhan bertanya, “Lalu mengapa kau berdosa ?”
Aku menjawab, “Karena aku hanya manusia, aku tak sempurna.”

“Lalu mengapa pada waktu tak ada masalah kau menghindar dan menjauh ?
Mengapa hanya pada saat ada masalah kau berdoa ?”
Tak ada jawaban.
Air mata mulai mengalir.

Tuhan melanjutkan. “Mengapa menyanyi hanya pada waktu persekutuan dan retreat ?
Mengapa mencari Aku hanya pada saat kebaktian ?
Mengapa meminta sesuatu dengan mementingkan diri sendiri saja ?
Air mata terus menetes dari pelupuk mataku.

“Mengapa kau menjadi malu karena Aku ? Mengapa kau tidak memberitakan kabar baik ?”
Mengapa kau mengandalkan manusia dan bukannya Aku ?
Mengapa menghindar pada waktu ada kesempatan untuk melayani ?
Aku mencoba untuk menjawab, tetapi tak ada jawaban yang bisa kuberikan.

“Kau diberkati dengan kehidupan. Aku menciptakanmu tidak untuk menyia-nyiakan anugerah ini. Aku memberkatimu dengan talenta untuk melayaniKu, tapi kau tetap berpaling. Aku telah meneruskan firmanKu padamu, tapi kau tidak memiliki hikmat. Aku telah berbicara padamu, tapi telingamu tertutup. Aku telah menunjukkan berkatKu padamu, tapi matamu berpaling. Aku telah mengirimkanmu pelayan, tapi kau duduk diam seolah mereka tidak ada. Aku telah mendengar doa-doamu, dan telah menjawabnya.”

“Apakah kau benar mengasihiKu ?”
Aku tak dapat menjawab. Bagaimana bisa ?
Aku merasa malu sekali. Tak ada pembelaan. Apa yang bisa kukatakan ?
Pada saat itu, hatiku menangis, dan air mata mengalir, aku berkata, “Ampuni aku Tuhan. Aku tak berharga menjadi anakMu.”

Tuhan berkata, “Itu anugerah, anakKu.”

Aku bertanya, “Lalu mengapa Kau mengampuniku ?
Mengapa Kau begitu mengasihiku ?
” Tuhan menjawab, “Karena kau adalah ciptaanKu. Kau adalah anakKu. Aku tidak akan meninggalkanmu. Ketika kau menangis, Aku ikut menangis bersamamu. Ketika kau bersukacita, Aku ikut tertawa. Ketika kau sedang susah, Aku akan memberimu semangat. Ketika kau jatuh, Aku akan membangunkanmu kembali. Ketika kau letih, Aku akan menggendongmu. Aku besertamu sampai kepada kesudahan zaman, dan mengasihimu selamanya.”

Tak pernah aku menangis seperti ini sebelumnya. Mengapa aku bisa begitu dingin ?
Mengapa aku bisa melukai hati Tuhan seperti yang telah kulakukan ?

Aku bertanya lagi, “Berapa besar kasihMU padaku, Tuhan ?”
Dan Tuhan pun merentangkan kedua tanganNya, tangan yang telah dipakukan di atas kayu salib. Aku tersungkur di kaki Kristus, Juruselamatku. Dan untuk pertama kalinya ..aku betul-betul berdoa.

Senin, 24 Januari 2011

NASIHAT BUAT PRIA (DAN WANITA) LAJANG

Seringkali kita mendengar pria lebih memilih untuk melajang lebih lama dengan alasan2 ekonomi. Lebih spesifiknya mungkin ingin punya rumah pribadi dulu, punya mobil dulu, punya gaji sekian juta dulu atau beberapa ratus juta untuk sebuah pesta pernikahan. Karenanya, sebelum mencapai pernikahan, para pria bekerja ekstra keras mengumpulkan uang demi kemapanan.

Ini tidak salah. Sudah selayaknya untuk punya kehidupan yang aman secara finansial saat berumah tangga dan memberikan kenyamanan bagi istri. Tapi, pada saat kemapanan itu sudah dimiliki, ada situasi yang bisa menjebak para pria.

Saat seorang pria sudah begitu kaya, maka semua jenis wanita akan datang kepada dia menawarkan cinta. Tapi akhirnya semua menjadi buram, apakah mereka datang karena cinta, atau mencintai uang kita. Sampai akhirnya sesuatu yang buruk terjadi, hingga kita menyesal kenapa kita bisa menjadi begitu kaya.
Wanita mana yang tidak akan datang bila kamu begitu tampan, cerdas, kaya dan muda? Semua ingin merasakan Jaguar-mu, tidur di atas Tempur Pedic-mu, tinggal di pent house-mu, dan berdampingan dengan pria berjas Kiton. Itu semua gambaran bahwa uang bisa memanipulasi perasaan. Dan parahnya, itu adalah uangmu!

Bila saat ini kamu memiliki mobil dan seorang pacar, kamu tidak akan pernah tahu, apakah wanita ini masih mencintamu kalau suatu saat kamu hanya naik sepeda motor. Bagaimana kalau kamu tak lagi punya rumah pribadi dan hanya ada tempe di atas meja makan. Tahukah kamu?

Tidak. Karena dia datang pada saat kamu bisa memberikannya kenyamanan2 finansial yang dia idam-idamkan. Cintakah yang kamu punya? Bukan. Kamu hanya memiliki wanita yang mencintai kenyamanan yang bisa kamu sediakan.

Beruntunglah bagi pasangan yang telah menikah dan mereka berdua memulainya dari bawah. Mensyukuri mobil mereka, karena mereka berdua pernah merasakan panas-hujan dengan sepeda motor. Menyenangi spring bed baru mereka, karena mereka berdua pernah tidur bersama di atas sebuah kasur busa kecil. Terharu dengan rumah pribadi mereka, karena dulu mereka pernah tinggal hanya di sebuah kost. Beruntunglah para pria yang memiliki wanita yang begitu mencintai mereka dan mendampingi di saat-saat berjuang menuju kehidupan yang lebih baik.

Bila ini tidak juga mengubah pikiranmu, maka teruskanlah mengumpulkan uang dan berjuang menjadi tersohor. Sampai suatu saat kamu sadar, bahwa menjadi kaya seringkali adalah sebuah kutukan.



1 Tesalonika 4:3 - 5
Karena inilah kehendak Allah: pengudusanmu, yaitu supaya kamu menjauhi percabulan,
supaya kamu masing-masing mengambil seorang perempuan menjadi isterimu sendiri dan hidup di dalam pengudusan dan penghormatan,
bukan di dalam keinginan hawa nafsu, seperti yang dibuat oleh orang-orang yang tidak mengenal Allah,

Katak

Bacaan Setahun : Keluaran 20-22

Nats : Aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku (Filipi 3:13)

Bacaan : Lukas 9:51-56


Di rumah-rumah orang Meksiko, hampir selalu ada patung hias berbentuk katak. Katak melambangkan cara pandang terhadap kehidupan, yang disukai dan dianut oleh kebanyakan orang Meksiko. Yakni bahwa katak senantiasa melompat maju. Tak pernah melompat mundur. Begitulah semestinya orang menjalani kehidupan. Harus bergerak ke masa depan, tak terus melongok atau berhenti pada masa silam. Berpengharapan dan meraih kesempatan yang ada di depan. Tidak mengubur diri dalam penyesalan atas apa yang sudah lewat.


Injil Lukas melukiskan sosok Yesus sebagai Pribadi yang sedang menuju ke satu arah: Yerusalem. Kalimat "Ia mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem" (ayat 51) menegaskan hal itu. Yerusalem menjadi tujuan-Nya untuk merampungkan misi Bapa-Nya. Namun, untuk ke sana ada banyak rintangan, baik dari luar maupun dari para murid-Nya. Andai Dia merisaukan semua itu, Yesus tak akan pernah sampai di Yerusalem. Sebaliknya, sejak peristiwa yang terjadi di pedesaan Samaria ini, maka semakin jelas dan konsisten Yesus melangkah ke depan. Menatap dan melangkah ke Yerusalem.


Terus melangkah dan menatap ke depan memang tak mudah. Terlalu banyak masalah kehidupan yang seolah-olah ingin memaksa kita berhenti. Kita bisa saja terus berkubang dalam kolam kegagalan, kesulitan, dan penyesalan yang melumpuhkan. Ingatlah simbol katak. Dan yang terpenting, ikutilah langkah Tuhan Yesus. Yang lalu biarlah berlalu. Berdamailah dengan masa silam. Raihlah tujuan masa depan. Bersama Yesus, buatlah satu langkah maju hari ini -- (Penulis: PAD)


SATU PELAYANAN, SATU ORANG, SATU ANGGOTA TUBUH SELALU SANGAT BERARTI BAGI KRISTUS

Berjalan Dalam Kebenaran

Berjalan Dalam Kebenaran


Berjalan-dalam-kebenaran“Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu.” Mazmur 119:9Perkembangan jaman dan kemajuan teknologi pada saat ini mempunyai pengaruh yang besar sekali terhadap pertumbuhan anak muda. Tidak dapat dipungkiri bahwa anak-anak muda senantiasa mengikuti perkembangan mode dan tren terbaru, dan berusaha untuk bisa menjadi pusat perhatian dari lingkungannya. Anak-anak muda akan berusaha agar dapat diterima oleh lingkungan pergaulannya, sehingga apapun yang teman-temannya sedang lakukan akan mereka ikuti.
Pengaruh dari pergaulan sangat kuat sekali kepada anak muda. Kecenderungan emosi yang masih labil dan masih dalam kondisi untuk mencari jati diri akan membuat mereka mencoba-coba apa yang mereka lihat dan rasakan. Oleh karena itu anak muda perlu ekstra hati-hati dalam pergaulannya, karena masa depan mereka akan dipengaruhi dari apa yang dilakukan pada masa muda.
Tuhan ingin agar anak-anak muda dapat tetap berjalan dalam kebenaran. Pergaulan memang tetap dibutuhkan, tetapi anak muda harus tetap berada dalam pergaulan yang sehat dan positif.Bagaimana agar anak-anak muda dapat tetap berjalan dalam kebenaran?

1.“Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu” Mazmur 119:9b

Firman Tuhan adalah perisai dan filter yang paling ampuh bagi anak muda untuk dapat tetap berada dalam pergaulan yang positif. Ketika anak muda tidak hidup sesuai dengan firman Tuhan, maka iblis akan berusaha mempengaruhi kehidupan anak muda. Segala cara akan dilakukan oleh si jahat agar anak muda dapat terjerumus ke dalam dosa. Pada awalnya si iblis akan menawarkan kenikmatan, tetapi pada akhirnya hidup anak muda akan dihancurkan sehingga masa depan mereka menjadi berantakan.
“Hai orang-orang yang takut akan TUHAN, percayalah kepada TUHAN! –Dialah pertolongan mereka dan perisai mereka.” Maz 115:11.Dengan hidup sesuai dengan firman Tuhan, maka Tuhan akan menjadi perisai bagi anak muda. Dia akan memberi perlindungan terhadap segala tipu muslihat si iblis. Tidak ada cara lain yang dapat dilakukan untuk dapat menghindari akal bulus si iblis. Hanya dengan menjaganya sesuai dengan firman Tuhan, maka anak-anak muda dapat tetap aman dalam pergaulan.

2.“Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.” 1 Kor 15:33

Dengan siapa anak muda bergaul, seperti itulah anak muda akan terbentuk. Jika bergaul dengan teman-teman yang pintar, aktif dalam kegiatan positif, takut akan Tuhan dan rajin beribadah, maka anak muda akan ikut menjadi seperti teman-temannya itu.
Tetapi jika anak muda bergaul dengan teman-teman yang mempunyai kebiasaan buruk seperti merokok, bolos, pergaulan bebas, kehidupan malam, perkelahian, pemberontakan terhadap orang tua, pencurian, narkotika dan obatan-obatan; maka tinggal menunggu waktu sampai kebiasaan mereka akan menjadi sama dengan teman-temannya itu.
Memilih teman merupakan hal yang sangat penting bagi anak muda. Bukan berarti anak muda harus sombong dan tidak perlu mengenal orang lain, anak muda tetap perlu bergaul secara luas. Maksud dari teman disini adalah orang lain yang dapat dijadikan sebagai orang yang ditemui hampir setiap hari, orang yang menjadi tempat untuk mencurahkan isi hati, orang yang dapat mengerti kesukaan, orang yang dapat “nyambung” dalam pembicaraan, orang yang dapat diajak jalan-jalan ke tempat yang disukai dan lainnya. Oleh karena orang itu juga yang akan mempengaruhi kehidupan anak muda, maka penting sekali bagi anak muda untuk “memilih ” dengan siapa ia dapat bergaul.

Tuhan Yesus Memberkati

Minggu, 23 Januari 2011

Kekudusan Gereja

Bacaan Setahun : Yesaya pasal 16 sampai 18

Nats : Masih adakah di antara kamu yang telah melihat Rumah ini dalam kemegahannya semula? Dan bagaimanakah kamu lihat keadaannya sekarang? Bukankah keadaannya di matamu seperti tidak ada artinya? (Hagai 2:4)

Bacaan : Hagai 2:11-15


Kekristenan memang tidak mengultuskan gedung gereja dan segala barang yang ada di dalamnya. Sebab semuanya itu bukan azimat atau benda keramat, melainkan benda mati biasa yang bisa rusak dan hancur, tidak punya kekuatan apa pun. Walaupun demikian, bukan berarti kita bisa bersikap sembarangan dan tidak perlu menjaganya, karena gereja adalah tempat kita beribadah kepada Tuhan.


Hal itu jugalah yang Tuhan sampaikan kepada bangsa Israel ketika mengizinkan Hagai membangun Bait Suci. Tuhan meminta agar pembangunan tersebut dijauhkan dari hal-hal najis, termasuk segala persembahan bagi pembangunan Bait Suci tersebut. Bait Suci memang hanyalah sebuah bangunan yang dapat dihancurkan, tetapi itu tidak membuat Allah membiarkan bangsa Israel membangunnya secara sembarangan. Allah menghendaki agar pembangunan Bait Suci dijalankan dengan kekudusan. Sebab Bait Suci adalah lambang kehadiran, kemuliaan, dan kekudusan Allah.


Allah mau agar kita pun menjaga kebersihan dan kekudusan gereja. Banyak hal yang sebenarnya dapat kita perbuat, bahkan dari hal-hal kecil. Misalnya menjaga kebersihan kamar mandi, tempat parkir, atau ruang ibadah, tidak membuang bungkus permen atau ludah sembarangan, tidak makan dan minum di ruang ibadah. Kita dapat juga menjaga dan merawat barang-barang yang ada di gereja seperti mimbar, kursi, dan alat-alat musik.


Mari kita buat gedung gereja dan segala perlengkapannya bersih dan asri, bukan hanya supaya enak dipandang, melainkan juga agar lambang kekudusan-Nya tetap tampak -- RY


JAGALAH KEKUDUSAN RUMAH TUHAN DENGAN BERSIKAP DAN BERTINDAK KUDUS



Slmt hari minggu & Gbu....

Sabtu, 22 Januari 2011

Dua Sikap Ketika Menghadapi Pencobaan

Mazmur 18:7 Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada TUHAN, kepada Allahku aku berteriak minta tolong. Ia mendengar suaraku dari bait-Nya, teriakku minta tolong kepada-Nya sampai ke telinga-Nya.

Ada dua sikap yang mungkin ditunjukkan oleh umat Tuhan pada waktu mengalami pencobaan yaitu:

1.Menjauh dari Tuhan.
2.Semakin dekat kepada Tuhan.

Sikap yang kita tunjukkan menunjukkan siapa kita. Jika kita bersikap seperti yang pertama, itu menunjukkan bahwa kita ikut Tuhan hanya ingin enaknya saja. Ikut Tuhan karena mengejar berkat jasmani belaka. Jika kita bersikap seperti point kedua, artinya kita mengenal siapa Tuhan yang kita sembah. Kita mengenal rencana Tuhan dalam hidup kita. Kita mengetahui bahwa Tuhan punya rencana pada setiap apapun yang terjadi dalam hidup kita.

Contoh untuk point pertama adalah Orang Demas. Demas meninggalkan pelayanan hanya karena tidak tahan menderita dan aniaya. Demas lebih memilih kenikmatan dunia dari pada menderita bersama-sama dengan Paulus dalam menyebarkan injil Kristus. Penderitaan menyebabkan dia meninggalkan jalan Tuhan dan kembali kepada kehidupan dunia. Hal itu dapat kita lihat pada ayat dibawah:

II Timotius 4:9-10 Berusahalah supaya segera datang kepadaku, karena Demas telah mencintai dunia ini dan meninggalkan aku. Ia telah berangkat ke Tesalonika. Kreskes telah pergi ke Galatia dan Titus ke Dalmatia.

Contoh untuk point ke dua adalah Daud. Daud tidak pernah lari dari Tuhan ketika mengalami penderitaan. Ayat diatas menunjukkan semakin ia menderita, semakin ia berseru-seru kepada Tuhan. Sebenarnya bisa saja Daud kecewa dan menuntut serta menuduh Tuhan tidak tepati janji. Bukankah Samuel telah mengurapi dia menjadi raja sebelumnya. Kenapa bukan tahta kerajaan yang di dapatnya, melainkan penderitaan dan di kejar-kejar Saul. Bukankah seharusnya ia tidur di istana megah bukan sebaliknya tidur di dalam gua-gua?

Daud tetap bertahan didalam Tuhan karena ia tahu dan mengenal siapa Tuhan yang dia sembah. Ia meng mengenal segala jalan dan rancangan Tuhan dalam hidupnya. Hal itu dapat kita lihat pada ayat dibawah:

Mazmur 22:33-35 Allah, Dialah yang menjadi tempat pengungsianku yang kuat dan membuat jalanku rata; yang membuat kakiku seperti kaki rusa dan membuat aku berdiri di bukit; yang mengajar tanganku berperang, sehingga lenganku dapat melengkungkan busur tembaga.

Dari ayat ini kita lihat bahwa Daud menyadari bahwa Tuhan sedang mendidik dan mengajar dia dalam setiap penderitaan yang dia alami. Melalui penderitaan Tuhan mendidik dia untuk memiliki mental prajurit dan pria sejati. Prajurit dan pria sejati tidak di nilai dari berapa banyak musuh yang di bunuhnya melainkan berapa banyak dia bersabar dan mengampuni. Daud telah membuktikan itu. Sejahat-jahatnya perbuatan Saul atas dirinya, dia tidak pernah mau membalas bahkan dia mengampuni Saul. Dalam beberapa kesempatan bisa saja dia membunuh Saul, namun tidak dilakukannya, malahan dia tetap menaruh hormat kepada saul.

Lalu bagaimana dengan kita? Bagaimana sikap kita ketika mengalami pencobaan? Apakah seperti Demas yang pergi meninggalkan Tuhan dan kembali kepada kehidupan dunia atau seperti Daud yang berseru-seru kepada Tuhan?

Gbu all

Mengenal dan Menikmati Allah

Dalam agama-agama tertentu di dunia ini Allah dibayangkan sebagai Allah yang bengis dan kejam. Matanya melotot atas setiap perbuatan yang kurang berkenan di mata-Nya dan tangannya memegang rotan yang siap dipukulkannya. Yang benar Dia adalah Allah yang penuh kasih dan anugerah. Allah yang kesukaan-Nya memberkati dan memberi sejahtera bagi umat-Nya. Sebagai bukti bahwa Allah itu baik; Ia menciptakan Firdaus untuk kita, Ia menjadi manusia untuk kita.
Kedatangan Tuhan Yesus bukan untuk menawarkan sederetan hukum-hukum dan peraturan ibadah. Tuhan Yesus tidak menawarkan sebuah penjara kehidupan yang membuat seseorang menjadi orang beragama yang ketat melaksanakan syariatnya. Tetapi Tuhan Yesus hanya menawarkan berkat dan anugerah Allah bagi siapa yang menaati-Nya. Ia datang untuk memberkati (Yoh. 10:10; 2Kor. 8:9).
Tetapi kenyataannya ada banyak orang kecewa dan bahkan ada yang mulai berpaling dari Tuhan karena ternyata tidak memperoleh apa yang diharapkan dapat diperoleh dari Tuhan. Mengapa demikian? Hal itu terletak pada faktor-faktor ini:
Yang pertama, tidak menerima kenyataan bahwa Tuhan Yesus datang membawa kerajaan surga. Harus diperjelas bahwa Ia datang membawa pemerintahan Allah sebagai prioritasnya. Itu berarti hal yang utama harus diterima oleh setiap orang yang datang kepada Tuhan Yesus adalah : Pertobatan penyucian diri oleh darah Tuhan Yesus, Kehidupan kekal bersama-Nya. Tuhan hendak mengungsikan kita dari dunia ini ke dalam kerajaanNya. Hal ini dijelaskan Paulus dalam Roma. 14:17.
Yang kedua, tidak menjadikan Tuhan jalan satu-satunya. Kalau seseorang datang kepada Tuhan Yesus, ia harus menerima dan mengakui bahwa Dialah jalan satu-satu dan sumber pertolongan terakhir yang kita harapkan dan andalkan. Datang kepada Tuhan Yesus tidak boleh karena hendak coba-coba. Mengapa ada orang yang coba-coba ? Sebab tidak mengerti kebenaran bahwa Ia datang membawa Kerajaan Allah. Dalam hal ini harus dipahami bahwa Tuhan Yesus adalah Allah yang tidak boleh diduakan (Mat. 6:24; Ul. 5:7). Orang yang coba-coba adalah orang yang tidak percaya dan orang yang tidak percaya tidak akan mendapat apa-apa dari Tuhan (Yak. 1:6-7). Percayalah bahwa Tuhan baik. Ia suka melihat keadaan kita baik-baik, dalam kelimpahan berkat-Nya.
Yang terakhir, tidak bertumbuh dewasa. Selanjutnya setelah kita menjadi anak Tuhan, Tuhan mau agar kita menikmati berkat-Nya. Agar kita dapat menikmati segala berkat yang Bapa sediakan, kita harus bertumbuh ke arah Dia. Dalam hal ini Bapa mau kita dapat menyukakan hati-Nya dengan kehidupan yang semakin sempurna. Kenyataan yang kita lihat banyak orang kristen yang kerohaniannya tidak bertumbuh dewasa. Sebagai akibatnya mereka akan disibukkan dengan berbagai persoalan minor yang tidak mendatangkan kemuliaan bagi Tuhan.

Penghalang Doa Sehingga Tidak Sampai Ke Hadirat Tuhan

Ratapan 3:44
"Engkau menyelubungi diriMu dengan awan, sehingga doa tak dapat menembus".

Seringkali di kalangan anak-anak Tuhan bertanya-tanya 'mengapa doa saya tidak dijawab oleh Tuhan'. Tetapi dalam ayat ini kita membaca bahwa ada doa-doa yang jangankan dijawab, sampai pun tidak. Doanya tidak dapat menembus awan kemuliaan Tuhan. Awan juga adalah tempat kediaman Tuhan (Keluaran 14:24). Merupakan satu tragedi jika doa tidak tembus kepada Tuhan. Doa adalah saluran komunikasi kita kepada Tuhan Yesus. Teknologi modern berhasil menciptakan handphone yang mempunyai fungsi yang sangat banyak. Melalui handphone kita bisa mengirim dan menerima pesan, bisa simpan alamat, bisa rekam suara, dlsb. Demikian juga dengan doa, bila didalami kehidupan doa banyak sekali kegunaannya. Kehidupan kekristenan kita tidak berarti jika doa-doa kita tidak sampai kepada Tuhan.

Penghalang doa sehingga tidak dapat menembus hadirat Tuhan adalah:

1. Tidak mengampuni. Matius 6:12,14,15.

Perjamuan Kudus adalah memperingati tubuh dan darah Kristus yang ditumpahkan di Golgota untuk mengampuni manusia. Kita sering alpa kepada Tuhan dengan tidak mau mengampuni orang lain. Kita sering menganggap remeh akan dosa karena tidak mengampuni. Sikap tidak mau mengampuni bersumber dari tiga hal: kekerasan hati, tidak mau merendahkan diri, dan tidak mau mencari atau menemui orang lain. Dosa selalu berakibat kutuk. Kutuk selalu melibatkan empat generasi. Mungkin kita anggap enteng terhadap pengampunan tetapi ingat nanti bisa berakibat kepada anak, menantu, cucu. Akibat tidak mau mengampuni maka doa kita terhalang ke hadirat Tuhan.

2. Tidak memiliki iman yang penuh. Matius 21:22

Syarat doa yang bisa menembus hadirat Tuhan adalah doa yang penuh kepercayaan. Iman yang penuh. Berdoa dengan suara keras atau suara lembut itu bagus dan didengar Tuhan tetapi Tuhan tidak ditentukan oleh volume suara kita. Tuhan terpengaruh sekali oleh iman kita. Iman dihasilkan oleh Firman Tuhan (bd. Roma 10:17). Oleh sebab itu kita perlu banyak mendengar Firman Tuhan. Waktu-waktu ibadah yang telah ditentukan perlu kita gunakan untuk menerima Firman Tuhan. Semakin banyak mendengar Firman semakin bertambah iman kita. Doa yang didengar Tuhan adalah doa yang penuh dengan iman. Yakobus 5:16.

3. Keluarga yang tidak harmonis. I petrus 3:7.

Keharmonisan keluarga juga merupakan syarat bagi doa-doa yang mau menembus hadirat Tuhan. Keluarga bukan hanya dibina dengan uang tetapi keluarga harus dibina dengan cinta kasih dan kepedulian. Anggota keluarga harus saling mendoakan. Suami mendoakan kelemahan isteri dan isteri mendoakan kekurangan suami. Orang tua harus peduli terhadap anak-anaknya. Doa kita sia-sia jika keluarga tidak harmonis.

Semua orang ingin supaya doanya sampai dan dijawab Tuhan. Oleh sebab itu singkirkanlah semua yang dapat menghalangi doa kita. Tuhan memberkati.

..Persahabatan..

Mempunyai satu sahabat sejati lebih berharga dari seribu teman yang mementingkan diri sendiri.



Apa yang kita alami demi teman kadang-kadang melelahkan dan menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatan mempunyai nilai yang indah.



Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan bertumbuh bersama karenanya…



Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkan besi, demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya.



Persahabatan diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur - disakiti, diperhatikan - dikecewakan, didengar - diabaikan, dibantu - ditolak, namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan dengan tujuan kebencian.



Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan untuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnya ia memberanikan diri menegur apa adanya.



Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman, tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkan dengan tujuan sahabatnya mau berubah.



Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita membutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasi mencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih dari orang lain, tetapi justru ia berinisiatif memberikan dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya.



Kerinduannya adalah menjadi bagian dari kehidupan sahabatnya, karena tidak ada persahabatan yang diawali dengan sikap egoistis. Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati, namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya. Banyak pula orang yang telah menikmati indahnya persahabatan, namun ada juga yang begitu hancur karena dikhianati sahabatnya.



Ingatlah kapan terakhir kali kamu berada dalam kesulitan. Siapa yang berada di samping kamu ?? Siapa yang mengasihi kamu saat kamu merasa tidak dicintai ?? Siapa yang ingin bersama kamu saat kamu tak bisa memberikan apa-apa ??



MEREKALAH SAHABATMU



Hargai dan peliharalah selalu persahabatanmu



Yoh 15:15

Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.


Yak 5:16
Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya


..Jbu..

BE DIFFERENT, BE RADICALLE....
ALWAYZ BE BLEZZ...

~JElous~

"Mawar berduri"

Shalom.....

Suatu ketika, ada seseorang pemuda yang mempunyai sebuah bibit mawar. Ia ingin sekali menanam mawar itu di kebun belakang rumahnya. Pupuk dan sekop kecil telah disiapkan. Bergegas, disiapkannya pula pot kecil tempat mawar itu akan tumbuh berkembang. Dipilihnya pot yang terbaik, dan diletakkan pot itu di sudut yang cukup mendapat sinar matahari. Ia berharap, bibit ini dapat tumbuh dengan sempurna. Disiraminya bibit mawar itu setiap hari. Dengan tekun, dirawatnya pohon itu. Tak lupa, jika ada rumput yang menganggu, segera disianginya agar terhindar dari kekurangan makanan. Beberapa waktu kemudian, mulailah tumbuh kuncup bunga itu. Kelopaknya tampak mulai merekah, walau warnanya belum terlihat sempurna. Pemuda ini pun senang, kerja kerasnya mulai membuahkan hasil.

Diselidikinya bunga itu dengan hati-hati. Ia tampak heran, sebab tumbuh pula duri-duri kecil yang menutupi tangkai-tangkainya. Ia menyesalkan mengapa duri-duri tajam itu muncul bersamaan dengan merekahnya bunga yang indah ini. Tentu, duri-duri itu akan menganggu keindahan mawar-mawar miliknya.

Sang pemuda tampak bergumam dalam hati, "Mengapa dari bunga seindah ini, tumbuh banyak sekali duri yang tajam? Tentu hal ini akan menyulitkanku untuk merawatnya nanti. Setiap kali kurapihkan, selalu saja tanganku terluka. Selalu saja ada ada bagian dari kulitku yang tergores. Ah pekerjaan ini hanya membuatku sakit. Aku tak akan membiarkan tanganku berdarah karena duri-duri penganggu ini."

Lama kelamaan, pemuda ini tampak enggan untuk memperhatikan mawar miliknya. Ia mulai tak peduli. Mawar itu tak pernah disirami lagi setiap pagi dan petang. Dibiarkannya rumput-rumput yang menganggu pertumbuhan mawar itu. Kelopaknya yang dahulu mulai merekah, kini tampak merona sayu. Daun-daun yang tumbuh di setiap tangkai pun mulai jatuh satu-persatu. Akhirnya, sebelum berkembang dengan sempurna, bunga itu pun meranggas dan layu.

Teman, kisah tadi memang sudah selesai. Tapi, ada ada satu pesan moral yang bisa kita raih didalamnya. Jiwa manusia, adalah juga seperti kisah tadi. Di dalam setiap jiwa, selalu ada 'mawar' yang tertanam. ALLAH yang menitipkannya kepada kita untuk dirawat. ALLAH lah yang meletakkan kemuliaan itu di setiap kalbu kita. Layaknya taman-taman berbunga, sesungguhnya di dalam jiwa kita, juga ada tunas mawar dan duri yang akan merekah.

Namun sayang, banyak dari kita yang hanya melihat "duri" yang tumbuh. Banyak dari kita yang hanya melihat sisi buruk dari kita yang akan berkembang. Kita sering menolak keberadaan kita sendiri. Kita kerap kecewa dengan diri kita dan tak mau menerimanya. Kita berpikir bahwa hanya hal-hal yang melukai yang akan tumbuh dari kita. Kita menolak untuk "menyirami" hal-hal baik yang sebenarnya telah ada. Dan akhirnya, kita kembali kecewa, kita tak pernah memahami potensi yang kita miliki.

Banyak orang yang tak menyangka, mereka juga sebenarnya memiliki mawar yang indah di dalam jiwa. Banyak orang yang tak menyadari, adanya mawar itu. Kita, kerap disibukkan dengan duri-duri kelemahan diri dan onak-onak kepesimisan dalam hati ini. Orang lain lah yang kadang harus menunjukannya.

Teman, jika kita bisa menemukan "mawar-mawar" indah yang tumbuh dalam jiwa itu, kita akan dapat mengabaikan duri-duri yang muncul. Kita, akan terpacu untuk membuatnya merekah, dan terus merekah hingga berpuluh-puluh tunas baru akan muncul. Pada setiap tunas itu, akan berbuah tunas-tunas kebahagiaan, ketenangan, kedamaian, yang akan memenuhi taman-taman jiwa kita. Kenikmatan yang terindah adalah saat kita berhasil untuk menunjukkan diri kita tentang mawar-mawar itu, dan mengabaikan duri-duri yang muncul.

Semerbak harumnya akan menghiasi hari-hari kita. Aroma keindahan yang ditawarkannya, adalah layaknya ketenangan air telaga yang menenangkan keruwetan hati. Mari, kita temukan "mawar-mawar" ketenangan, kebahagiaan, kedamaian itu dalam jiwa-jiwa kita. Mungkin, ya, mungkin, kita akan juga berjumpa dengan onak dan duri, tapi janganlah itu membuat kita berputus asa. Mungkin, tangan-tangan kita akan tergores dan terluka, tapi janganlah itu membuat kita bersedih nestapa.

Teman, biarkan mawar-mawar indah itu merekah dalam hatimu. Biarkan kelopaknya memancarkan cahaya kemuliaan-Nya. Biarkan tangkai-tangkainya memegang teguh harapan dan impianmu. Biarkan putik-putik yang dikandungnya menjadi bibit dan benih kebahagiaan baru bagimu. Sebarkan tunas-tunas itu kepada setiap orang yang kita temui, dan biarkan mereka juga menemukan keindahan mawar-mawar lain dalam jiwa mereka. Sampaikan salam-salam itu, agar kita dapat menuai bibit-bibit mawar cinta itu kepada setiap orang, dan menumbuh-kembangkannya di dalam taman-taman hati kita.

GOD Bless Us

Dipanggil Keluar

Baca: Kejadian 12:1-9
Berfirmanlah Tuhan kepada Abram: ‘’Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu.” —Kejadian 12:1

Salah satu dari orang terpandai yang saya kenal adalah seorang teman kuliah yang menjadi Kristen ketika ia belajar di sebuah universitas negeri. Teman saya ini lulus dengan gemilang dan melanjutkan pendidikannya di sebuah seminari terkemuka. Ia melayani di sebuah gereja kecil sebagai pendeta selama beberapa tahun. Kemudian ia menerima panggilan untuk melayani di gereja kecil lainnya yang jauh dari keluarga dan teman-temannya. Setelah 12 tahun melayani di gereja itu, ia merasakan bahwa jemaat membutuhkan kepemimpinan baru, jadi ia mengundurkan diri. Ia belum ditawari lagi pelayanan lain di gereja yang lebih besar atau mengajar di sebuah perguruan tinggi atau seminari. Bahkan, ia tidak mempunyai pekerjaan lain. Teman saya ini hanya tahu bahwa Allah membawanya ke arah yang berbeda, jadi ia pun menaatinya.
Ketika kami membicarakan hal ini, teman saya berkata, “Banyak orang bicara tentang hal dipanggil untuk melakukan sesuatu, tetapi aku tak banyak mendengar tentang mereka yang dipanggil keluar dari sesuatu.”
Dalam banyak segi, ketaatan teman saya ini seperti ketaatan Abraham, bapa leluhur Israel, yang berangkat tanpa tahu ke mana Allah memimpin (Ibr. 11:8-10). Kesulitan seperti kelaparan (Kej. 12:10), ketakutan (ay.11-20), dan sengketa keluarga (13:8) dapat saja memberi alasan untuk menjadi ragu, tetapi Abraham bertahan, dan karena imannya, Allah memperhitungkan hal itu sebagai kebenaran (Gal. 3:6).
Hidup dalam ketaatan mungkin tidak mudah, tetapi pasti akan diberkati (Luk. 11:28). —JAL

Sama seperti Abraham melangkah,
Tanpa tahu ke mana tempat yang ditujunya;
Sekarang, Tuhan, tolong aku agar jangan ragu,
‘Tuk menapaki jalan yang Engkau tunjukkan padaku. —Hess


Anda tak perlu tahu ke mana Anda akan pergi, jika Anda tahu Allah yang memimpin.

"Anak Kerang"

Shalom......

Pada suatu hari seekor anak kerang di dasar laut mengadu dan mengaduh pada ibunya sebab sebutir pasir tajam memasuki tubuhnya yang merah dan lembek.

"Anakku," kata sang ibu sambil bercucuran air mata, "Tuhan tidak memberikan pada kita bangsa kerang sebuah tangan pun, sehingga Ibu tak bisa menolongmu. Sakit sekali, aku tahu anakku. Tetapi terimalah itu sebagai takdir alam." "Kuatkan hatimu. Jangan terlalu lincah lagi. Kerahkan semangatmu melawan rasa ngilu dan nyeri yang menggigit. Balutlah pasir itu dengan getah perutmu. Hanya itu yang bisa kau perbuat", kata ibunya dengan sendu dan lembut.

Anak kerang pun melakukan nasihat bundanya. Ada hasilnya, tetapi rasa sakit bukan alang kepalang. Kadang di tengah kesakitannya, ia meragukan nasihat ibunya. Dengan air mata ia bertahan, bertahun-tahun lamanya. Tetapi! tanpa disadarinya sebutir mutiara mulai terbentuk dalam dagingnya. Makin lama makin halus. Rasa sakit pun makin berkurang. Dan semakin lama mutiaranya semakin besar. Rasa sakit menjadi terasa lebih wajar.

Akhirnya sesudah sekian tahun, sebutir mutiara besar, utuh mengkilap, dan berharga mahal pun terbentuk dengan sempurna. Penderitaannya berubah menjadi mutiara ; air matanya berubah menjadi sangat berharga. Dirinya kini, sebagai hasil derita bertahun-tahun, lebih berharga daripada sejuta kerang lain yang cuma disantap orang sebagai kerang rebus di pinggir jalan.

Cerita di atas adalah sebuah paradigma yg menjelaskan bahwa penderitaan adalah lorong transdensial untuk menjadikan "kerang biasa" menjadi "kerang luar biasa". Karena itu dapat dipertegas bahwa kekecewaan dan penderitaan dapat m! engubah "orang biasa" menjadi "orang luar biasa".

Banyak orang yang mundur saat berada di lorong transdensial tersebut, karena mereka tidak tahan dengan cobaan yang mereka alami. Ada dua pilihan sebenarnya yang bisa mereka masuki : menjadi ´kerang biasa´ yang disantap orang, atau menjadi `kerang yang menghasilkan mutiara´. Sayangnya, lebih banyak orang yang mengambil pilihan pertama, sehingga tidak mengherankan bila jumlah orang yang sukses lebih sedikit dari orang yang `biasa-biasa saja´.

So..sahabat mungkin saat ini kamu sedang mengalami penolakan, kekecewaan, patah hati, atau terluka krn orang2 disekitar kamu..cobalah utk tetap tersenyum dan tetap berjalan di lorong tersebut, dan sambil katakan didalam hatimu.. "Airmataku diperhitungkan Tuhan..dan penderitaanku ini akan mengubah diriku menjadi mutiara2..."

Tuhan Yesus memberkati......

Satu Iman

Bacaan Setahun : Yosua 1-3; Markus 16

Nats : Dari satu orang saja Ia telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia untuk mendiami seluruh muka bumi (Kisah 17:26)

Bacaan : Efesus 4:1-6


Aristides, seorang pembela iman kristiani pada abad kedua, menulis hal berikut ini kepada Kaisar Roma, Hadrian, tentang orang-orang percaya pada zamannya:


"Mereka saling mengasihi satu sama lain. Orang-orang percaya itu tidak pernah pernah lalai menolong para janda; menyelamatkan anak-anak yatim piatu dari orang yang akan mencelakai mereka. Jika memiliki sesuatu, mereka akan memberikannya dengan rela kepada orang yang tidak punya apa-apa; jika melihat orang asing, mereka membawanya ke rumah mereka, dan mereka bersukacita seolah-olah orang asing itu adalah saudara mereka. Mereka tidak menganggap diri mereka sebagai saudara biasa, tetapi saudara melalui Roh Kudus, di dalam Allah."


Sebagai manusia, kita semua berasal dari keluarga yang sama. Meskipun kita dipisahkan oleh segala batasan dan perbedaan, namun pada dasarnya kita semua adalah sama (Kisah 17:26).


Sebagai umat yang percaya kepada Yesus Kristus, apa pun yang menjadi perbedaan kita -- denominasi, berbagai pilihan, tata ibadah -- kita sebenarnya satu tubuh secara rohani dan mengenal Bapa surgawi yang sama (Efesus 4:4-6). Teladan dari para pendahulu kita dapat menjadi arahan yang menantang kita sebagai murid-murid Yesus di abad 21 ini.


Mari kita melakukan apa yang dapat kita lakukan untuk menyatakan kesatuan hidup dalam Kristus. Kesatuan dalam perbedaan merupakan kesaksian paling efektif bagi dunia yang rusak oleh dosa ~ VCG


KESATUAN DI ANTARA ORANG KRISTIANI BERSUMBER DARI KESATUAN DENGAN KRISTUS


Happy Sunday.. Gbu's

Terus Memangkas

Bacaan Setahun : Imamat 7-9

Nats : Berbahagialah hamba-hamba yang didapati tuannya berjaga-jaga ketika ia datang. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Ia akan mengikat pinggangnya dan mempersilakan mereka duduk makan, dan ia akan datang melayani mereka. (Lukas 12:37)

Bacaan : Lukas 12:35-48


"Sekalipun saya tahu besok dunia akan hancur berkeping-keping, saya akan tetap menanam pohon apel kecil saya dan melunasi utang saya," kata Martin Luther.


St. Francis dari Assisi ternyata juga memiliki sikap serupa. Ia sedang memangkas tanaman di kebunnya ketika seseorang bertanya, apa yang akan dilakukannya seandainya ia tahu bahwa nanti sore ia akan meninggal. Ia menjawab, "Saya akan terus memangkas kebun sampai selesai."


Terus terang saya heran menyimak sikap mereka. Terasa kurang "pas" bagi tokoh sekaliber mereka. Terasa begitu sederhana jawaban yang diberikan. Namun, justru dari kesederhanaan itulah muncul pelajaran sangat berharga tentang kesetiaan.


Bagi Luther dan St. Francis, rutinitas sehari-hari adalah tugas ilahi. Tugas yang sakral. Perhatian mereka tidak ditujukan terutama pada apa yang mereka kerjakan. Hal yang tampak remeh seperti mengurus tanaman pun bernilai, sehingga mereka akan tetap setia melakukannya sampai mati. Mengapa? Mereka mempertimbangkan untuk siapa mereka melakukannya. Mereka memandang diri mereka sebagai hamba Tuhan, maka mereka melakukan segala sesuatu seperti untuk Tuhan, bukan untuk manusia.


Apa dampaknya bila kita juga bersikap demikian? Pekerjaan sehari-hari -- mulai dari mengganti popok bayi, mengajar murid, melayani pelanggan, sampai memimpin negara -- semuanya menjadi aktivitas yang signifikan dan patut dilakukan dengan setia. Dan, jika kita melakukannya bagi Tuhan, bukankah kita tidak akan melakukannya dengan asal-asalan? -- ARS


KESETIAAN TERHADAP TUGAS SEHARI-HARI SEPATUTNYA MENJADI UNGKAPAN KESETIAAN TERHADAP TUHAN



Dikutip dari: Renungan SABDA

Gbu...

Mata Yang Tak Pernah Tertidur

Dalam kesesakanku aku berseru kepada Tuhan dan Ia menjawab aku. —Mazmur 120:1

Detektif Allan Pinkerton menjadi terkenal pada pertengahan 1800-an karena memecahkan misteri serangkaian perampokan kereta api dan menggagalkan rencana pembunuhan terhadap Abraham Lincoln yang sedang dalam perjalanannya untuk dilantik sebagai presiden. Sebagai salah satu yang pertama dari badan sejenis di Amerika Serikat, Badan Detektif Nasional Pinkerton menjadi lebih terkenal lagi karena logonya yang berbentuk sebuah mata yang terbuka lebar dengan slogan, “Kami tak pernah tidur.”
Tak ada perasaan yang lebih baik selain tahu bahwa Anda terlindungi dengan aman. Anda merasa damai ketika pintu terkunci dan suasana tenang ketika Anda tidur di malam hari. Anda merasa aman. Namun, banyak yang berbaring dalam kondisi terjaga di tempat tidur dengan pikiran yang penuh ketakutan tentang kondisi masa sekarang atau mengkhawatirkan masa depan. Sejumlah orang khawatir akan adanya huru-hara atau pasangan mereka bersikap kasar. Ada yang tidak dapat beristirahat karena khawatir terhadap anak mereka yang tidak mau taat. Yang lain dengan cemas menjaga anaknya yang sakit parah untuk memastikan bahwa ia masih bernapas.
Inilah waktu-waktu dimana Allah yang pengasih mendorong kita untuk berseru kepada-Nya, kepada Pribadi yang tidak akan “terlelap atau tertidur” (Mzm. 121:4). Mazmur 34:16 mengingatkan kita bahwa “Mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada teriak mereka minta tolong.”
Pinkerton mungkin memiliki “mata detektif”, tetapi Pribadi yang benar-benar mempunyai mata yang tak pernah tertidur sedang mendengarkan seruan “orang-orang benar” (Mzm. 34:18). —CHK


Sebelum engkau tertidur, berbaringlah tenang
Tiap pikiran bermasalah enyahkan;
Beban dan susahmu tanggalkanlah
Dalam pelukan doa yang menenangkan. —NN.


Kita dapat tidur dengan tenang ketika kita ingat bahwa Allah tak pernah tertidur.

Anugrah Terindah

Suara lirih terdengar di sudut ruangan tepatnya di sebuah ranjang yang cukup bagus di sebuah rumah sakit. Ruangan yang nyaman, dengan AC, televisi dan beberapa bunga.

Percakapan antara seorang perawat dan seorang ibu muda yang tergolek tak berdaya, terlihat rambutnya sudah jarang. "Suster apakah aku masih terlihat cantik, dengan selang yang terpasang di hidung dan tanganku dan rambutku yang seperti ini ?" tanya ibu itu kepada perawat tersebut. Dengan tersenyum sang perawat mengatakan, "bagaimanapun keadaan ibu sekarang, itu tidak mempengaruhi kecantikan ibu." Lalu si ibu tadi tersenyum dan matanya yang sayup beralih menatap televisi yang ada di depannya.

Sudah hampir dua bulan, ibu ini berjuang melawan kanker otaknya yang sudah parah sehingga dokter memvonis hidupnya tidak lebih dari tiga bulan, terhitung sejak dua bulan yang lalu menjadi pasien di rumah sakit tersebut.

Saat kedua wanita itu sama-sama melihat televisi yang acaranya berita tentang gadis yang tewas karena bunuh diri, hanya karena masalah cinta. Tiba-tiba tangan si ibu bergerak meraih jari perawat itu yang sedang berdiri disampinya. "Suster, seandainya aku bisa meminta kepada Tuhan supaya hidup gadis itu diberikan padaku...!"

Dia diam dan bibirnya tertutup, matanya memandang ke atas seperti mempunyai pengharapan akan hidupnya. Sambil tersenyum ia meneruskan, "aku akan bersama anakku, bercanda bersamanya di sofa, menggendongnya sambil berlari, bermain petak umpet... pati asyik!"

Perawat tersebut terdiam dan secara tidak sadar tangannya memegang erat tangan si Ibu muda sambil membiarkan buturan-butiran air mata mulai menetes di pipinya.

===========^^^^^===========

Tuhan memberikan hidup cukup untuk kita hidup. Orang lain mempunyai hidup itu juga cukup bagi orang tersebut. Tetapi menghargai hidup itu berarti kita menikmati anugerah Tuhan, sekalipun hidup itu pendek tetapi itu adalah anugerah Tuhan!

Anugerah tidak dapat dihitung dengan pendek atau panjangnya umur seseorang, tetapi proses yang akan dijumpai oleh setiap orang yang menjalani hidup di dalam anugerah Tuhan.

Janganlah kita meminta anugerah yang lebih, karena anugerah itu sendiri sudah lebih dari hidup.

"SEDANG KAMU TIDAK TAHU APA YANG AKAN TERJADI BESOK. APAKAH ARTI HIDUPMU ? HIDUPMU ITU SAMA SEPERTI UAP YANG SEBENTAR SAJA KELIHATAN LALU LENYAP"
Yakobus 4:14

..Tuan atau Hamba??..

siapa Yesus bagimu?
ada yg menjawab, "Tuhan",
"Juruslamatku!",
"Raja",
semua sebutanNya sangat manis.
tapi, sudahkah qta memperlakukan Dia semanis pengakuan qta padaNya?


banyak yg cenderung memperlakukan Dia seperti hamba dari pada tuan. qta menuntut "berkati aqu, Tuhan", "lindungi aqu, Tuhan", "tolong aqu, Tuhan.."
apa ini salah? bukankah Tuhan sendir yg bilang, "mintalah maka kamu akan mendapatkan?" (matius 7:7). benar, tapi qta liat point'y. qta menuntut hak qta, tapi, apakah qta sudah melakukan kewajiban qta? ayo intropeksi diri. qta cenderung hanya bisa meminta, tapi, pernahkah qta berusaha menyenangkan hatiNya karna ketulusan? ada berita pait yg harus kau sadari, Tuhan tak membutuhkanmu, kau yg membutuhkan Dia. berhenti perlakukan Dia seenak'y. kau menuntut segala kebaikanNya, tapi kau cenderung melakukan hal yg menyakitkan hatiNya.

Tuhan bilang,
"jangan ada padamu Allah lain" (keluaran 20:3)
qta tahan mengobrol berjam-jam dgn pacar qta, tapi, qta untuk menyisihkan beberapa menit dan "mengobrol" dgn Tuhan sehari, seperti'y hal yg berat. qta bisa menerjang hujan untuk ke rumah pacar qta, tapi, sedikit saja halangan bisa buat qta gag ke greja.

Tuhan bilang, "jangan menyebut nama Tuhan, Allahmu dgn sembarangan" (keluaran 20:7)
tapi qta bisa mengatakan "sumpah demi Tuhan" untuk memperkuat alibi qta, bahwa qta tak bersalah.

Tuhan bilang "ingatlah dan kuduskanlah hari sabat" (keluaran 20:8)
tapi qta masih melakukan pekerjaan2 qta pada hari dimana seharus'y Tuhan menginginkan hari itu menjadi saat qta bersekutu denganNya. "tapi saya libur kerja hari senin, hari minggu saya harus kerja karna peraturan perusahaan" owh, saya gag bilang bahwa liburmu harus minggu.tapi, apa yg kamu lakukan saat kamu libur.itu yg penting. enam hari kamu harus bekerja, tapi pada hari ketujuh, kamu harus beristirahat. bukan masih ribet membwa pekerjaanmu ke rumah.

Tuhan bilang, "hormatilah ayah dan ibumu" (keluaran 20:12)
tapi qta tega membentak dan melawan saat mereka menasehati qta. oke, kadang mereka memang "sok tau" tapi itu gag bisa jadi alasan kuat kau boleh bersikap kasar pada mereka!

Tuhan bilang, "jangan membunuh" (kekuaran 20:13) tapi kau kerap membuat orang lain merasa tersisih dan mendiskriminasi mereka yg "kurang" menurutmu. membunuh gag selalu mengilangkan nyawa orang dgn pisau atau pistol. diskriminasimu bisa membunuh merka secara perlahan!
Tuhan bilang "jangan berzina" (kejadian 20:14)
tapi kau lebih senang memikirkan perkara duniawimu ketimbang takut akan Tuhan.
Tugan bilang, "jangan mengucapkan saksi dusta" (keluaran 20:16)
tapi kau tega mengatakan hal tak baik yg terkadang kau lebihkan, bahkan cenderung menjatuhkan yg lain agar kau terlihat lebih baik.

Tuhan bilang "jangan mengingini milik sesamamu" (keluaran 20:17)
tapi kau kerap iri hati bila kau melihat orang yg pangkat, kedudukan'y lebih darimu.
bila kau mengakui point2 di atas masih ada dalam hatimu, tanyalah pada dirmu, benarkah kau mengakui bahwa Dia Tuhanmu?

sadarilah, kau ada karna kasih karuniaNya. Dia sangat mengasihimu, Dia mengasihimu bukan karna Dia membutuhkanmu, Dia mengasihmu karna Dia menciptakanmu, karna Dia menganggapmu darah dagingNya, anakNya. jgn perlakukan Dia seenakmu. memaksaNya menuruti kehendakmu, menuntut dan menuntut kebaikanNya sedangkan kau kerap kali melukai hatiNya. kau menyalahkanNya atas hak buruk yg kau alami, tapi, sadarkah kau Dia lebih banyak memberimu kebaikan?
Dia mati di kayu salib untuk membuktikan kasihNya yg dalam padamu, Dia hapus dosamu. pantaskah kau mempersalahkan Dia terus saat kau merasa tak beruntung? kau di selamatkan karna kasih karunia, bukan karna kebaikanmu. belajarlah bersyukur dan memperlakukan Dia layak'y yg kau akui dalam doamu. Dia mengerti apa yg kau butuhkan sebelum kau menyadari'y. belajar senangkan hatiNya..

"Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan."
(Lukas 17:10).
Jbu

SENI BERKONFRONTASI

Apa yang harus kita lakukan? Seperti yang dilakukan Ratu Ester, hal pertama yang harus kita lakukan adalah berdoa. Kita harus menyerahkan situasi itu pada Tuhan dan mohon agar Dia memberikan penyelesaian yang terbaik.

Hal kedua yang mungkin harus kita lakukan adalah berkonsultasi dengan orang-orang lain yang akan membantu kita mengembangkan sebuah rencana. Jangan manfaatkan ini sebagai kesempatan untuk menggosipkan orang lain. Malah akan lebih baik jika Anda tidak menyebut-nyebut nama orang lain. Namun sangatlah bermanfaat jika kita minta nasihat jika situasinya tampak genting.

Ketiga, pilih waktu dan tempat yang tepat untuk menegur seseorang. Ketika Ester minta untuk bicara dengan raja, ia mengundang raja untuk makan malam. Namun entah bagaimana ia tahu waktunya tidak tepat sehingga ia mengundang raja lagi besok malamnya. Penentuan waktu adalah hal yang sangat penting. Jangan bicara dengan seseorang jika mereka sedang lelah atau suasana hatinya tidak enak, atau jika kita belum mempersiapkan waktu yang cukup untuk bicara.
Senantiasalah berusaha menegur secara pribadi jika memungkinkan. Sepucuk surat kaleng bukanlah cara untuk mengungkapkan kebenaran di dalam kasih. Saya pernah menerima surat kaleng dan walaupun penulisnya berniat baik, saya ingin berbicara secara pribadi mereka. Jika Anda harus menulis surat, sertakan nama Anda sehingga mereka dapat menghubungi Anda. Penyelesaian yang damai harus menjadi tujuannya menghubungi Anda. Rencanakan kata-kata Anda. Sebagai seorang penulis, saya tahu sulit untuk menyampaikan apa yang sebenarnya ingin Anda katakan. Kata-kata harus dipilih dengan cermat. Jika kita ceroboh, itu seperti menyulut bensin dengan api, menyebabkan kehancuran pada hubungan yang sudah rapuh. Pastikan bahwa Anda jujur, namun dengan kasih.

Dahulukan kepentingan pihak lain saat Anda bicara dengan mereka. Yang terutama, berusahalah untuk memulihkan hubungan. Sementara berbicara, awasi gerak-gerik nonverbal. Apa yang kita ucapkan hanyalah 7 persen dari apa yang dikomunikasikan. Nada bicara dan bahasa tubuh kita mencakup sisanya. Orang-orang lebih memperhatikan bagaimana penampilan dan nada bicara Anda dari pada apa yang Anda ucapkan. Saat Anda menegur seseorang, pastikan suara Anda, tubuh Anda, dan kata-kata Anda menyampaikan hal yang sama yang seharusnya adalah, "Saya mengasihimu, saya prihatin dengan keretakan di dalam hubungan kita ini, dan saya ingin hal itu dipulihkan."

Mintalah tanggapan mereka dan dengarkan dengan cermat apa yang ingin mereka katakan. Pertimbangkan sudut pandang mereka.

Misi terbesar Yesus di bumi ini adalah perdamaian. Memperdamaikan para pendosa dengan diri-Nya. Namun perdamaian menuntut suatu tanggapan. Kita mungkin berusaha menciptakan perdamaian menuntut suatu tanggapan yang kita harapkan. Di dalam Roma 12, rasul Paulus memerintahkan agar kita berusaha sekuat tenaga untuk membawa perdamaian. Namun hal itu bukan hanya menjadi beban kita. Walaupun tugas kita adalah mengusahakan perdamaian, menyuarakan kebenaran di dalam kasih dan mendoakan sahabat-sahabat dan musuh-musuh kita, kita harus mempercayakan hasil akhirnya mempercayakan hasil akhirnya kepada Kristus. Jika kita dapat mengingat hal itu, maka kita akan menjadi para pembawa damai sejati yang memuliakan Tuhan.

..Bersyukurlah..

Bersyukurlah kalau kamu belum memiliki

segala sesuatu yang kamu inginkan

kalau kamu memilikinya,

kamu tak aka memiliki motovasi untuk terus berjalan..


Bersyukurlah kalau tidak mengetahui sesuatu,

itu memberikan kamu kesempatan untuk belajar



Bersyukurlah untuk masa-masa sulit

itu adalah saat-saat kamu tumbuh bijaksana



Bersyukurlah untuk keterbatasan kamu,

Karena mereka memberi kamu kesempatan untuk memperbaikinya..


Bersyukurlah untuk setiap tantangan baru,

Karena itu akan membangun kekuatan dan karakter



Bersyukurlah ketika kamu lelah dan letih,

karena itu berarti kamu telah berusaha



Sangat mudah untuk bersyukur atas hal-hal yang baik

tapi, orang yang berlimpah adalah

orang yang mampu bersyukur untuk kegagala mereka



Syukur dapat mengubah negatif menjadi positif



Temukan cara untuk bersyukur untuk masalah kamu,

dan itu akan menjadi berkatmu

Sebuah Bejana Pilihan

Seorang Tuan sedang mencari sebuah bejana. Ada beberapa bejana tersedia – manakah yang akan terpilih? “Pilihlah saya”, teriak bejana emas, “Saya mengkilap dan bercahaya. Saya sangat berharga dan saya melakukan segala sesuatu dengan benar. Keindahan saya akan mengalahkan yang lain. Dan untuk orang yang seperti Engkau, Tuanku, emas adalah yang terbaik!”

Tuan itu hanya lewat saja tanpa mengeluarkan sepatah kata. Kemudian ia melihat suatu bejana perak, ramping dan tinggi. “Aku akan melayani Engkau, Tuanku, aku akan menuangkan anggur-Mu dan aku akan berada di meja-Mu di setiap acara jamuan makan. Garisku sangat indah, ukiranku sangat nyata. Dan perakku akan selalu memuji-Mu.”

Tuan itu hanya lewat saja dan menemukan sebuah bejana tembaga. Bejana ini lebar mulutnya dan dalam, dipoles seperti kaca. “Sini! Sini!” teriak bejana itu, “saya tahu saya akan terpilih. Taruhlah saya di meja-Mu, maka semua orang akan memandangku.”

“Lihatlah saya”, panggil bejana kristal yang sangat jernih. “Aku sangat transparan, menunjukkan betapa baiknya saya. Meskipun saya mudah pecah, saya akan melayani Engkau dengan kebanggaan saya. Dan saya yakin, saya akan bahagia dan senang tinggal dalam rumah-Mu.”

Tuan itu kemudian menemukan bejana kayu. Dipoles dan terukir indah, berdiri dengan teguh. “Engkau dapat memakai saya, tuanku”, kata bejana kayu. “Tapi aku lebih senang bila Engkau memakaiku untuk buah-buahan, bukan untuk roti.”

Kemudian Tuan itu melihat ke bawah dan melihat bejana tanah liat. Kosong dan hancur, terbaring begitu saja. Tidak ada harapan untuk terpilih sebagai bejana Tuan itu.

“Ah! Inilah bejana yang aku cari-cari. Aku akan perbaiki dan Kupakai, dan akan Aku buat sebagai milik-Ku seutuhnya. Aku tidak membutuhkan bejana yang mempunyai kebanggaan. Tidak juga bejana yang terlalu tinggi untuk ditaruh di rak. Tidak juga yang mempunyai mulut lebar dan dalam. Tidak juga yang memamerkan isinya dengan sombong. Tidak juga yang merasa dirinya selalu benar. Tetapi yang Kucari adalah bejana yang sederhana yang akan Kupenuhi dengan kuasa dan kehendak-Ku.”

Kemudian Ia mengangkat bejana tanah liat itu. Ia memperbaiki, membersihkan dan memenuhinya. Ia berbicara dengan lembut kepadanya. “Ada tugas yang perlu engkau kerjakan, jadilah berkat buat orang lain, seperti apa yang telah Kuperbuat bagimu.”

Saya Melihat Harapan

Shalom.....

Tiba-tiba pintu ruang bersalin terbuka. Seorang dokter dengan pakaian khusus keluar. "Istri Anda dalam keadaan baik. Namun sayang keadaan bayinya membahayakan jiwa istri Anda. Ada satu hal yang harus Anda putuskan, keselamatan istri Anda atau bayinya. Saya tahu hal ini sulit, namun kami telah berusaha sekuat mungkin. Akhirnya kami harus menemui Anda, sebab keputusan Anda amat menentukan. Jika Anda sudah siap, silahkan kami dihubungi dan menandatangani formulir ini", setelah berkata demikian dokter tersebut memeluk bahu pria yang diajak bicara. Sorot matanya di balik kaca mata yang tebal memberi semangat pada pria yang tubuhnya gemetar.

Pria yang sedari tadi gelisah, sekarang bertambah gemetar setelah menerima berita yang meluncur dari mulut dokter yang memeluknya. Wajahnya jadi pucat seperti mayat. Butiran keringat dingin sebesar kacang kedelai bermunculan di dahinya. Mulutnya menganga, lidahnya kelu. Matanya nanar. Setelah berusaha menelan ludahnya, ia berusaha mengeluarkan kata-kata.

"Dokkkkter, .....mmm. bbberi kesempatan saaaya untuk berdoa".

Kepala dokter tersebut menggangguk, tanda setuju. Ruangan tunggu kelahiran bayi malam itu sepi menggigit, sinar lampunya nampak pudar. Suasana saat itu bisu dingin menutupi tembok sekeliling ruangan itu. Pria itu kemudian tertunduk. Wajahnya ditenggelamkan atas kedua telapak tangannya yang menopangnya. Suara tangis tertahan bercampur kepedihan dan rasa takut menimbulkan suara yang keluar dari mulutnya seperti suara berguman, tidak jelas. Suasa kembali sunyi . Kemudian ia perlahan bangkit, berjalan menuju perawat yang berdiri menunggunya.

"Suster, katakan kepada dokter, istri saya perlu diselamatkan, sedapat-dapatnya selamatkan juga anak saya. Saya telah melihat harapan."
Suster itu hanya menggangguk, kemudian menyodorkan sehelai lembaran formulir. Setelah ditandatangani. Ia kembali menunggu.

Persalinan berlangsung sulit. Dokter berupaya mengeluarkan bayi dari dalam rahim wanita yang sudah mulai kehabisan tenaga. Dengan alat khusus, dokter tersebut mengupayakan kepala sang bayi dapat keluar terlebih dahulu. Namun tiba-tiba, crot.., darah segar muncrat disertai bola mata yang masih terikat ototnya keluar mengelantung, baru kemudian kepala bayi. Merasa berpacu dengan waktu, dokter makin berusaha keras untuk mengeluarkan seluruh tubuh bayi itu. Bunyi gemeretak tulang rawan bayi yang patah karena proses tersebut. Akhirnya, tubuh bayi yang mirip seonggok daging tersebut utuh keluar dari dalam rahim. Persalinanpun berjalan sampai tuntas.

Dokter segera memerintahkan seorang perawat agar membersihkan tubuh bayi tersebut dan segera dimasukkan kantong mayat. Namun Tuhan yang mendengar doa bertindak lain. Tubuh bayi yang masih berlumuran darah dibersihkan terlebih dahulu oleh perawat. Saat tangan sang perawat membersihkan tubuh bayi di bagian dada sebelah kiri, nampak denyut jantung yang lemah. Tanda kehidupan. Rupanya denyut yang lemah terlihat oleh sang perawat tersebut. Segera bayi tersebut di kirim ke ruang khusus.

Empat tahun kemudian, bayi itu tumbuh menjadi seorang anak mirip monster hidup. Ia di beri nama William Cutts. Jika bayi normal, diusia sebelas tahun telah belajar berjalan, tidak demikian dengan William Cutts. Ia baru belajar merangkak seperti anjing. Kepala bagian kanan agak besar, matanya yang kanan rusak berat, tidak mungkin bisa melihat. Bahunya miring. Menjelang remaja, jalannya miring seperti tiang hampir roboh. Dan kata dokter, otaknya tak akan sanggup berkembang alias tidak mungkin bisa belajar seperti manusia normal.

Sudut pandang dokter rupanya beda dengan kedua orang tuanya, mereka melihat harapan. Orangtuanya terus membesarkannya dengan penuh kasih sayang. "Kelak anakku akan dipakai Tuhan secara luar biasa, sebab aku yakin harapan itu ada", demikian doa kedua orangtuanya, setiap kali melihat William Cutts yang selalu kesulitan dengan menyelaraskan jalannya dengan bahunya. Tuhanpun mewujudkan harapan anak-anakNya.

Tepat pada waktuNya, William Cutts bersimpuh di kaki- Nya, satu ayat yang dipegangnya yang menjadi dasar panggilannya, "Justru di dalam kelemahan kuasa-Ku menjadi sempurna", II Korintus 12: 9. Inilah sumber pengharapan baginya.
Tuhan tidak pernah menyia-nyiakan orang yang berharap kepada-Nya. Tuhan pun membuktikan janjiNya. Apa yang tidak dipandang oleh dunia, dipakai Allah secara luar biasa. Dengan segala keterbatasannya, William Cutts maju untuk taat. Harapan demi harapan terkuak setelah ia taat melangkah.

Setelah menyelesaikan sarjananya di sekolah theologia, ia menjadi utusan misi ke Irian Jaya, Indonesia. Tuhan meneguhkan janjiNya, dalam kelemahan kuasa-Nyata nyata. Tiap langkah pelayanan William Cutts, Tuhan meneguhkan dengan mujizat-Nya. Semua ini diawali dengan orang yang melihat harapan dan mempercayai harapan di dalam Yesus itu pasti ada dan tidak pernah sia-sia.

William Cutts telah menyaksikan apa makna hidup di dalam pengharapan yang berlimpah di dalam Kristus!

Sesungguhnya harapan di dalam Kristus itu, adalah;

- Harapan selalu memperlihatkan pada orang percaya bahwa di ujung jalan yang gelap ada terang.
- Harapan selalu dapat menopang kehidupan orang percaya yang telah patah semangat dan tak berdaya.
- Harapan selalu memberikan peluang, kemungkinan dan kepastian ada pemulihan kembali saat kehidupan dirasa seperti buluh yang patah atau sumbu hanya tinggal asap.

Jadi harapan itu selalu memberikan kehidupan, semangat, gairah dan kesegaran baru. Dan ..

Orang yang berharap kepada Tuhan tak pernah dibiarkan malu tersipu-sipu!
Harapan yang Tuhan Yesus berikan bukan harapan seperti yang Anda dipikirkan atau dunia tawarkan. Harapan di dalam Kristus bukan harapan yang terbatas, tidak pasti dan bersifat temporer. Harapan di dalam Kristus adalah harapan yang melimpah, pasti, dan berlimpah bak sungai. Harapan yang demikian selalu ada di dalam diri orang percaya.

Dan harapan itu amat nyata secara khusus bagi orang-orang percaya yang mengalami berbagai-bagai dukacita karena pencobaan (ay. 6).
Jika demikian mengapa Anda berkata , "tidak ada harapan bagiku?" Ambillah selangkah lagi, lihat tangan-Nya terbuka siap memeluk Anda.
*GM
GBU all......
Free Blogger Templates