Jumat, 28 Januari 2011

Kenapa Bukan Sekarang?

Baca: Yohanes 13:33-38
Sebab Daud melakukan kehendak Allah pada zamannya, lalu ia mangkat. —Kisah Para Rasul 13:36

Saya mempunyai seorang sahabat baik yang melayani sebagai misionaris di Suriname selama bertahun-tahun. Namun, di tahun-tahun terakhirnya ia terjangkit suatu penyakit yang melumpuhkannya. Terkadang ia bertanya-tanya mengapa Allah mengizin-kannya tetap hidup. Ia rindu untuk segera dipanggil Tuhan dan tinggal bersama-Nya.
Mungkin hidup terasa sangat sulit bagi Anda atau orang yang Anda kasihi, dan Anda bertanya-tanya mengapa Allah mengizinkan Anda atau orang yang Anda kasihi tetap hidup. Ketika Yesus menyatakan bahwa Dia akan kembali ke surga, Petrus bertanya, “Tuhan, mengapa aku tidak dapat mengikuti Engkau sekarang?” (Yoh. 13:37). Anda, seperti Petrus, mungkin bertanya-tanya mengapa masuk ke surga pun ditunda: “Mengapa bukan sekarang?”
Allah memiliki maksud yang penuh hikmat dan kasih ketika Dia memperkenankan kita untuk tetap di dunia. Ada karya yang perlu dikerjakan-Nya di dalam diri kita yang hanya dapat diselesaikan di dunia ini. Penderitaan kita, yang sekarang ini, mengerjakan bagi kita, “kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya” (2 Kor. 4:17). Dan ada pula karya yang perlu dilakukan bagi orang lain, yaitu untuk mengasihi dan mendoakan. Kehadiran kita mungkin juga bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi orang lain untuk belajar mengasihi dan berbelas kasihan.
Jadi, meskipun Anda mungkin merindukan kelepasan bagi diri Anda atau seseorang yang Anda kasihi, meneruskan hidup dapat berarti menghasilkan buah (Flp. 1:21). Dan ada penghiburan dalam penantian: ketika surga belum menyambut kita, Allah memiliki maksud-Nya sendiri. Jangan ragukan itu!


Janganlah terburu-buru, hatiku!
Berimanlah dalam Allah, dan nantikan;
Meskipun sepertinya Dia berlama-lama;
Dia tak pernah terlalu lambat sekalipun. —Torrey


Penghiburan terbesar kita adalah ketika mengetahui bahwa Allah memegang kendali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Free Blogger Templates