Sabtu, 22 Januari 2011

SENI BERKONFRONTASI

Apa yang harus kita lakukan? Seperti yang dilakukan Ratu Ester, hal pertama yang harus kita lakukan adalah berdoa. Kita harus menyerahkan situasi itu pada Tuhan dan mohon agar Dia memberikan penyelesaian yang terbaik.

Hal kedua yang mungkin harus kita lakukan adalah berkonsultasi dengan orang-orang lain yang akan membantu kita mengembangkan sebuah rencana. Jangan manfaatkan ini sebagai kesempatan untuk menggosipkan orang lain. Malah akan lebih baik jika Anda tidak menyebut-nyebut nama orang lain. Namun sangatlah bermanfaat jika kita minta nasihat jika situasinya tampak genting.

Ketiga, pilih waktu dan tempat yang tepat untuk menegur seseorang. Ketika Ester minta untuk bicara dengan raja, ia mengundang raja untuk makan malam. Namun entah bagaimana ia tahu waktunya tidak tepat sehingga ia mengundang raja lagi besok malamnya. Penentuan waktu adalah hal yang sangat penting. Jangan bicara dengan seseorang jika mereka sedang lelah atau suasana hatinya tidak enak, atau jika kita belum mempersiapkan waktu yang cukup untuk bicara.
Senantiasalah berusaha menegur secara pribadi jika memungkinkan. Sepucuk surat kaleng bukanlah cara untuk mengungkapkan kebenaran di dalam kasih. Saya pernah menerima surat kaleng dan walaupun penulisnya berniat baik, saya ingin berbicara secara pribadi mereka. Jika Anda harus menulis surat, sertakan nama Anda sehingga mereka dapat menghubungi Anda. Penyelesaian yang damai harus menjadi tujuannya menghubungi Anda. Rencanakan kata-kata Anda. Sebagai seorang penulis, saya tahu sulit untuk menyampaikan apa yang sebenarnya ingin Anda katakan. Kata-kata harus dipilih dengan cermat. Jika kita ceroboh, itu seperti menyulut bensin dengan api, menyebabkan kehancuran pada hubungan yang sudah rapuh. Pastikan bahwa Anda jujur, namun dengan kasih.

Dahulukan kepentingan pihak lain saat Anda bicara dengan mereka. Yang terutama, berusahalah untuk memulihkan hubungan. Sementara berbicara, awasi gerak-gerik nonverbal. Apa yang kita ucapkan hanyalah 7 persen dari apa yang dikomunikasikan. Nada bicara dan bahasa tubuh kita mencakup sisanya. Orang-orang lebih memperhatikan bagaimana penampilan dan nada bicara Anda dari pada apa yang Anda ucapkan. Saat Anda menegur seseorang, pastikan suara Anda, tubuh Anda, dan kata-kata Anda menyampaikan hal yang sama yang seharusnya adalah, "Saya mengasihimu, saya prihatin dengan keretakan di dalam hubungan kita ini, dan saya ingin hal itu dipulihkan."

Mintalah tanggapan mereka dan dengarkan dengan cermat apa yang ingin mereka katakan. Pertimbangkan sudut pandang mereka.

Misi terbesar Yesus di bumi ini adalah perdamaian. Memperdamaikan para pendosa dengan diri-Nya. Namun perdamaian menuntut suatu tanggapan. Kita mungkin berusaha menciptakan perdamaian menuntut suatu tanggapan yang kita harapkan. Di dalam Roma 12, rasul Paulus memerintahkan agar kita berusaha sekuat tenaga untuk membawa perdamaian. Namun hal itu bukan hanya menjadi beban kita. Walaupun tugas kita adalah mengusahakan perdamaian, menyuarakan kebenaran di dalam kasih dan mendoakan sahabat-sahabat dan musuh-musuh kita, kita harus mempercayakan hasil akhirnya mempercayakan hasil akhirnya kepada Kristus. Jika kita dapat mengingat hal itu, maka kita akan menjadi para pembawa damai sejati yang memuliakan Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Free Blogger Templates