Sabtu, 12 Februari 2011

Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku

Amsal 30:7-8 Dua hal aku mohon kepada-Mu, jangan itu Kautolak sebelum aku mati, yakni: Jauhkanlah dari padaku kecurangan dan kebohongan. Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku.

Ini adalah potongan dari doa seorang yang bernama Agur bin Yake dari Masa. Agur berdoa agar ia tidak diberikan kemiskinan atau kekayaan. Setiap orang pasti setuju dengan Agur agar tidak di berikan kemiskinan oleh Tuhan karena semua orang tidak mau miskin dan sengsara. Setiap orang pasti ingin menikmati hidup yang berkecukupan. Tetapi bagaimana dengan doa supaya Tuhan tidak memberikan kekayaan??? Wow, tidak! Jangan deh!. Mungkin kata ini banyak di ucapkan karena pada umumnya setiap orang ingin kaya. Demi mengejar kekayaan banyak orang rela berjerih lelah dan bekerja keras bahkan banyak juga demi memperoleh kekayaan menghalalkan berbagai cara. Ada yang melakukan “pesugihan” ada pula yang melakukannya dengan Korupsi, karena dalam anggapan mereka dalam kekayaan ada kekuasaan dan kemuliaan, itulah sebabnya mereka rela mati-matian memperolehnya.

Saudara, permohonan doa ini menunjukkan bahwa Agur adalah seorang yang ingin hidup jujur dan benar. Ia tidak ingin memiliki sesuatu yang bukan menjadi haknya. Sungguh luar biasa doa ini! Doa yang patut di teladani dan dimintakan oleh setiap orang. Jika setiap orang berdoa seperti ini maka tidak akan terjadi korupsi di negeri ini.

Saya teringat pernah seorang sahabat yang kebetulan memiliki jabatan yang lumayan di perusahaan perbankan yang mengatakan bahwa doa ini telah banyak menolong dia untuk melakukan hal-hal yang tidak benar. Bagi orang dunia, posisi beliau adalah tempat “basah” karena memiliki banyak kesempatan untuk memiliki uang masuk (dari yang tidak benar tentunya). Tapi satu hal yang sahabat ini lakukan, Ia menuliskan doa Agur bin Yake ini pada secarik kertas dan menaruhkannya di meja kerjanya tepat di hadapannya. Jadi setiap menandatangani dan menyetujui sesuatu, ia akan melihat kertas ini, dan hal itu menghindarkan dia dari sesuatu perbuatan yang tidak baik. Doa ini pula yang telah menolong saya untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak benar terlebih mengambil yang bukan menjadi hak saya. Saya sungguh di berkati dengan doa ini dan biarlah doa ini juga menjadi berkat bagi kita semua.

Apa latar belakang Agur memanjatkan doa ini? Itu dapat kita lihat pada ayat dibawah:

Amsal 30:9 Supaya, kalau aku kenyang, aku tidak menyangkal-Mu dan berkata: Siapa TUHAN itu? Atau, kalau aku miskin, aku mencuri, dan mencemarkan nama Allahku.

Dari ayat diatas kita lihat bahwa latar belakang doa Agur agar dia tidak menjadi sombong dan mencemarkan nama Tuhan. Sungguh luar biasa! Agur menyadari bahwa kekayaan dapat membuat ia sombong. Hal itu memang benar karena banyak orang kaya yang menjadi sombong. Pada umumnya orang kaya sering memandang rendah orang lain terutama orang-orang miskin. Orang kaya sering merasa dengan kekayaannya dia telah memiliki kekuasaan dan kemuliaan sehingga ia merasa tidak memerlukan orang lain dan ada juga yang merasa tidak memerlukan Tuhan. Ada orang kaya yang mengaku Kristen tetapi pada hari minggu lebih memilih menjalankan bisnisnya daripada datang beribadah kepada Tuhan. Bukankah hal demikian menunjukkan bahwa dia tidak membutuhkan Tuhan, mengejar peluang bisnis lebih penting dari pada mencari hadirat Tuhan.

Kesombongan adalah dosa yang paling di benci Tuhan. Kesombongan membuat orang ingin di hormati dan di muliakan oleh orang lain dan hal ini sama dengan memberhalakan diri sendiri. Menyembah berhala saja sudah dosa yang keji apalagi memberhalakan dengan kata lain men-tuhankan diri sendiri.

Dari ayat diatas kita juga melihat bahwa Agur tidak ingin di beri kemiskinan karena kemiskinan dapat membuat Agur mencemarkan nama Tuhan. Kemiskinan dapat membuat orang yang tadinya takut akan Tuhan dan rajin beribadah kepada Tuhan menjadi tidak takut lagi dan melakukan perbuatan-perbuatan tidak terpuji yang mempermalukan Tuhan.

Lalu apa yang harus menjadi doa kita? Doa kita adalah “Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku”. Inti dari doa ini adalah agar Tuhan memberikan hati yang memiliki rasa cukup, rasa syukur, tidak tamak serta tidak cinta akan uang. Karena cinta akan uang adalah akar dari segala kejahatan. Itu dapat kita lihat pada ayat dibawah:

I Timotius 6:10 Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.

Oleh sebab itu marilah kita belajar dan berdoa seperti Agur bin Yake agar kita dapat hidup benar dan berkenan di hadapan Tuhan. Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Free Blogger Templates