Selasa, 01 Februari 2011

Iman seorang Ibu yang teruji

Matius 15:26 Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."

Ayat diatas adalah perkataan Tuhan Yesus kepada seorang ibu, tepatnya kepada seorang perempuan Kanaan yang datang kepada-Nya untuk kesembuhan anaknya yang sedang keraskan setan. Kalau kita perhatikan, perkataan itu keras dan sangat merendahkan si Ibu. Banyak orang menilai perkataan Yesus itu kejam terlebih lagi bagi mereka yang mencari-cari kesalahan. Mereka sering menggunakan ayat ini untuk menyatakan tindakan Yesus yang sangat kontroversi dengan ajaran-Nya. Yah, namanya saja mencari-cari kesalahan, karena yang ada di benaknya adalah kesalahan maka semua ayat pasti salah baginya .

Apakah benar Yesus itu kejam karena berkata demikian? Tidak, karena kalau seseorang memiliki sifat yang kejam maka ia tidak akan memiliki hati yang mengampuni dan berbelas kasihan. Sifat kejam adalah sebuah karakter yang tidak akan peduli keadaan orang lain, tidak akan memberi ampun walaupun orang itu sudah minta ampun dan hajar sana-sini serta tidak gampang tersentuh hatinya. Namun Yesus tidak demikian, Ia memiliki hati yang tersentuh dan berbelas kasihan kepada si Ibu, Ia mengabulkan doanya. Itu terdapat pada ayat dibawah:

Matius 15:28 Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh.

Lalu, mengapa Yesus berkata demikian? Ada tiga alasan, yaitu:

1.Untuk menguji kerendahan hati.
Tuhan Yesus berkata demikian untuk menguji kerendahan hati perempuan Kanaan itu. Masihkah dia mengandalkan Yesus walaupun sudah di rendahkan? Benar! Si ibu ternyata memiliki kerendahan hati yang luar biasa bahkan ia rela disamakan dengan anjing. Jarang ada manusia yang seperti ibu ini.

Matius 15:27 Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya."

Saudaraku, harga diri adalah hal yang menghambat kita untuk memiliki sifat yang rendah hati. Harga diri berbanding lurus dengan kesombongan. Semakin tinggi harga diri maka semakin tinggi pula tingkat kesombongan. Kuasa Tuhan tidak mau bekerja pada seorang yang memiliki harga diri yang tinggi. Selagi ke-akuan masih tinggi maka mujizat tidak akan pernah terjadi. Mujizat hanya terjadi ketika harga diri sama dengan nol.

Yakobus 4:6 Tetapi kasih karunia, yang dianugerahkan-Nya kepada kita, lebih besar dari pada itu. Karena itu Ia katakan: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."

2.Untuk menguji belas kasihan.
Tuhan Yesus berkata demikian untuk menguji apakah perempuan Kanaan itu lebih mengasihi dirinya atau anaknya. Jika setelah Yesus berkata demikian perempuan Kanaan itu mundur, maka hal itu membuktikan bahwa dia lebih mengasihi dirinya dari pada anaknya. Harga dirinya lebih perlu dari pada kesembuhan anaknya. Tetapi ternyata tidak demikian, Ibu itu tetap maju dan rela di rendahkan demi anaknya.

Ini satu pelajaran berharga bagi kita khususnya bagi kita yang rindu memiliki doa yang mendatangkan mujizat. Jika kita ingin agar doa yang kita panjatkan mendatangkan mujizat kesembuhan bagi mereka yang sakit maka kita harus memiliki hati yang mengasihi.

Dalam Alkitab kita banyak menemukan sebelumYesus menyembuhkan seseorang, hatinya pastilah terlebih dahulu tergerak oleh belas kasihan. Lot dan kedua anaknya selamat dari kehancuran kota Sodom karena doa Abraham yang memiliki hati yang penuh belas kasihan kepadanya. Jadi jika kita ingin doa kita mendatangkan mujizat bagi orang lain, maka kita harus memiliki hati yang penuh belas kasihan.

Matius 9:13 Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."

3.Tuhan mengingatkan siapa diri kita.
Yesus berkata demikian untuk mengingatkan perempuan Kanaan itu siapa dirinya. Dia adalah orang Kanaan yang kala itu adalah orang Kafir yang tidak masuk hitungan dalam jemaah Tuhan.

Saudaraku, terkadang kita diijinkan mengalami ujian seperti ini agar kita menyadari siapa kita. Kita adalah manusia berdosa yang sebenarnya tidak layak menerima belas kasihan Tuhan, tidak masuk hitungan seperti wanita Kanaan diatas. Jika kita beroleh kasih karunia keselamatan itu semata-mata karena kasih karunia Tuhan, jadi jangan kita memegahkan diri.
Matius 15:26 Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."

Ayat diatas adalah perkataan Tuhan Yesus kepada seorang ibu, tepatnya kepada seorang perempuan Kanaan yang datang kepada-Nya untuk kesembuhan anaknya yang sedang keraskan setan. Kalau kita perhatikan, perkataan itu keras dan sangat merendahkan si Ibu. Banyak orang menilai perkataan Yesus itu kejam terlebih lagi bagi mereka yang mencari-cari kesalahan. Mereka sering menggunakan ayat ini untuk menyatakan tindakan Yesus yang sangat kontroversi dengan ajaran-Nya. Yah, namanya saja mencari-cari kesalahan, karena yang ada di benaknya adalah kesalahan maka semua ayat pasti salah baginya .

Apakah benar Yesus itu kejam karena berkata demikian? Tidak, karena kalau seseorang memiliki sifat yang kejam maka ia tidak akan memiliki hati yang mengampuni dan berbelas kasihan. Sifat kejam adalah sebuah karakter yang tidak akan peduli keadaan orang lain, tidak akan memberi ampun walaupun orang itu sudah minta ampun dan hajar sana-sini serta tidak gampang tersentuh hatinya. Namun Yesus tidak demikian, Ia memiliki hati yang tersentuh dan berbelas kasihan kepada si Ibu, Ia mengabulkan doanya. Itu terdapat pada ayat dibawah:

Matius 15:28 Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh.

Lalu, mengapa Yesus berkata demikian? Ada tiga alasan, yaitu:

1.Untuk menguji kerendahan hati.
Tuhan Yesus berkata demikian untuk menguji kerendahan hati perempuan Kanaan itu. Masihkah dia mengandalkan Yesus walaupun sudah di rendahkan? Benar! Si ibu ternyata memiliki kerendahan hati yang luar biasa bahkan ia rela disamakan dengan anjing. Jarang ada manusia yang seperti ibu ini.

Matius 15:27 Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya."

Saudaraku, harga diri adalah hal yang menghambat kita untuk memiliki sifat yang rendah hati. Harga diri berbanding lurus dengan kesombongan. Semakin tinggi harga diri maka semakin tinggi pula tingkat kesombongan. Kuasa Tuhan tidak mau bekerja pada seorang yang memiliki harga diri yang tinggi. Selagi ke-akuan masih tinggi maka mujizat tidak akan pernah terjadi. Mujizat hanya terjadi ketika harga diri sama dengan nol.

Yakobus 4:6 Tetapi kasih karunia, yang dianugerahkan-Nya kepada kita, lebih besar dari pada itu. Karena itu Ia katakan: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."

2.Untuk menguji belas kasihan.
Tuhan Yesus berkata demikian untuk menguji apakah perempuan Kanaan itu lebih mengasihi dirinya atau anaknya. Jika setelah Yesus berkata demikian perempuan Kanaan itu mundur, maka hal itu membuktikan bahwa dia lebih mengasihi dirinya dari pada anaknya. Harga dirinya lebih perlu dari pada kesembuhan anaknya. Tetapi ternyata tidak demikian, Ibu itu tetap maju dan rela di rendahkan demi anaknya.

Ini satu pelajaran berharga bagi kita khususnya bagi kita yang rindu memiliki doa yang mendatangkan mujizat. Jika kita ingin agar doa yang kita panjatkan mendatangkan mujizat kesembuhan bagi mereka yang sakit maka kita harus memiliki hati yang mengasihi.

Dalam Alkitab kita banyak menemukan sebelumYesus menyembuhkan seseorang, hatinya pastilah terlebih dahulu tergerak oleh belas kasihan. Lot dan kedua anaknya selamat dari kehancuran kota Sodom karena doa Abraham yang memiliki hati yang penuh belas kasihan kepadanya. Jadi jika kita ingin doa kita mendatangkan mujizat bagi orang lain, maka kita harus memiliki hati yang penuh belas kasihan.

Matius 9:13 Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."

3.Tuhan mengingatkan siapa diri kita.
Yesus berkata demikian untuk mengingatkan perempuan Kanaan itu siapa dirinya. Dia adalah orang Kanaan yang kala itu adalah orang Kafir yang tidak masuk hitungan dalam jemaah Tuhan.

Saudaraku, terkadang kita diijinkan mengalami ujian seperti ini agar kita menyadari siapa kita. Kita adalah manusia berdosa yang sebenarnya tidak layak menerima belas kasihan Tuhan, tidak masuk hitungan seperti wanita Kanaan diatas. Jika kita beroleh kasih karunia keselamatan itu semata-mata karena kasih karunia Tuhan, jadi jangan kita memegahkan diri.
Matius 15:26 Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."

Ayat diatas adalah perkataan Tuhan Yesus kepada seorang ibu, tepatnya kepada seorang perempuan Kanaan yang datang kepada-Nya untuk kesembuhan anaknya yang sedang keraskan setan. Kalau kita perhatikan, perkataan itu keras dan sangat merendahkan si Ibu. Banyak orang menilai perkataan Yesus itu kejam terlebih lagi bagi mereka yang mencari-cari kesalahan. Mereka sering menggunakan ayat ini untuk menyatakan tindakan Yesus yang sangat kontroversi dengan ajaran-Nya. Yah, namanya saja mencari-cari kesalahan, karena yang ada di benaknya adalah kesalahan maka semua ayat pasti salah baginya .

Apakah benar Yesus itu kejam karena berkata demikian? Tidak, karena kalau seseorang memiliki sifat yang kejam maka ia tidak akan memiliki hati yang mengampuni dan berbelas kasihan. Sifat kejam adalah sebuah karakter yang tidak akan peduli keadaan orang lain, tidak akan memberi ampun walaupun orang itu sudah minta ampun dan hajar sana-sini serta tidak gampang tersentuh hatinya. Namun Yesus tidak demikian, Ia memiliki hati yang tersentuh dan berbelas kasihan kepada si Ibu, Ia mengabulkan doanya. Itu terdapat pada ayat dibawah:

Matius 15:28 Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh.

Lalu, mengapa Yesus berkata demikian? Ada tiga alasan, yaitu:

1.Untuk menguji kerendahan hati.
Tuhan Yesus berkata demikian untuk menguji kerendahan hati perempuan Kanaan itu. Masihkah dia mengandalkan Yesus walaupun sudah di rendahkan? Benar! Si ibu ternyata memiliki kerendahan hati yang luar biasa bahkan ia rela disamakan dengan anjing. Jarang ada manusia yang seperti ibu ini.

Matius 15:27 Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya."

Saudaraku, harga diri adalah hal yang menghambat kita untuk memiliki sifat yang rendah hati. Harga diri berbanding lurus dengan kesombongan. Semakin tinggi harga diri maka semakin tinggi pula tingkat kesombongan. Kuasa Tuhan tidak mau bekerja pada seorang yang memiliki harga diri yang tinggi. Selagi ke-akuan masih tinggi maka mujizat tidak akan pernah terjadi. Mujizat hanya terjadi ketika harga diri sama dengan nol.

Yakobus 4:6 Tetapi kasih karunia, yang dianugerahkan-Nya kepada kita, lebih besar dari pada itu. Karena itu Ia katakan: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."

2.Untuk menguji belas kasihan.
Tuhan Yesus berkata demikian untuk menguji apakah perempuan Kanaan itu lebih mengasihi dirinya atau anaknya. Jika setelah Yesus berkata demikian perempuan Kanaan itu mundur, maka hal itu membuktikan bahwa dia lebih mengasihi dirinya dari pada anaknya. Harga dirinya lebih perlu dari pada kesembuhan anaknya. Tetapi ternyata tidak demikian, Ibu itu tetap maju dan rela di rendahkan demi anaknya.

Ini satu pelajaran berharga bagi kita khususnya bagi kita yang rindu memiliki doa yang mendatangkan mujizat. Jika kita ingin agar doa yang kita panjatkan mendatangkan mujizat kesembuhan bagi mereka yang sakit maka kita harus memiliki hati yang mengasihi.

Dalam Alkitab kita banyak menemukan sebelumYesus menyembuhkan seseorang, hatinya pastilah terlebih dahulu tergerak oleh belas kasihan. Lot dan kedua anaknya selamat dari kehancuran kota Sodom karena doa Abraham yang memiliki hati yang penuh belas kasihan kepadanya. Jadi jika kita ingin doa kita mendatangkan mujizat bagi orang lain, maka kita harus memiliki hati yang penuh belas kasihan.

Matius 9:13 Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."

3.Tuhan mengingatkan siapa diri kita.
Yesus berkata demikian untuk mengingatkan perempuan Kanaan itu siapa dirinya. Dia adalah orang Kanaan yang kala itu adalah orang Kafir yang tidak masuk hitungan dalam jemaah Tuhan.

Saudaraku, terkadang kita diijinkan mengalami ujian seperti ini agar kita menyadari siapa kita. Kita adalah manusia berdosa yang sebenarnya tidak layak menerima belas kasihan Tuhan, tidak masuk hitungan seperti wanita Kanaan diatas. Jika kita beroleh kasih karunia keselamatan itu semata-mata karena kasih karunia Tuhan, jadi jangan kita memegahkan diri.

Efesus 2:8-9 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.

Oleh sebab itu marilah kita bersyukur, memuji, menyembah dan memuliakan serta setia kepada-Nya karena bagi-Nyalah layak kita berikan segala puji, hormat, kemuliaan serta syukur. Matius 15:26 Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."

Ayat diatas adalah perkataan Tuhan Yesus kepada seorang ibu, tepatnya kepada seorang perempuan Kanaan yang datang kepada-Nya untuk kesembuhan anaknya yang sedang keraskan setan. Kalau kita perhatikan, perkataan itu keras dan sangat merendahkan si Ibu. Banyak orang menilai perkataan Yesus itu kejam terlebih lagi bagi mereka yang mencari-cari kesalahan. Mereka sering menggunakan ayat ini untuk menyatakan tindakan Yesus yang sangat kontroversi dengan ajaran-Nya. Yah, namanya saja mencari-cari kesalahan, karena yang ada di benaknya adalah kesalahan maka semua ayat pasti salah baginya .

Apakah benar Yesus itu kejam karena berkata demikian? Tidak, karena kalau seseorang memiliki sifat yang kejam maka ia tidak akan memiliki hati yang mengampuni dan berbelas kasihan. Sifat kejam adalah sebuah karakter yang tidak akan peduli keadaan orang lain, tidak akan memberi ampun walaupun orang itu sudah minta ampun dan hajar sana-sini serta tidak gampang tersentuh hatinya. Namun Yesus tidak demikian, Ia memiliki hati yang tersentuh dan berbelas kasihan kepada si Ibu, Ia mengabulkan doanya. Itu terdapat pada ayat dibawah:

Matius 15:28 Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh.

Lalu, mengapa Yesus berkata demikian? Ada tiga alasan, yaitu:

1.Untuk menguji kerendahan hati.
Tuhan Yesus berkata demikian untuk menguji kerendahan hati perempuan Kanaan itu. Masihkah dia mengandalkan Yesus walaupun sudah di rendahkan? Benar! Si ibu ternyata memiliki kerendahan hati yang luar biasa bahkan ia rela disamakan dengan anjing. Jarang ada manusia yang seperti ibu ini.

Matius 15:27 Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya."

Saudaraku, harga diri adalah hal yang menghambat kita untuk memiliki sifat yang rendah hati. Harga diri berbanding lurus dengan kesombongan. Semakin tinggi harga diri maka semakin tinggi pula tingkat kesombongan. Kuasa Tuhan tidak mau bekerja pada seorang yang memiliki harga diri yang tinggi. Selagi ke-akuan masih tinggi maka mujizat tidak akan pernah terjadi. Mujizat hanya terjadi ketika harga diri sama dengan nol.

Yakobus 4:6 Tetapi kasih karunia, yang dianugerahkan-Nya kepada kita, lebih besar dari pada itu. Karena itu Ia katakan: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."

2.Untuk menguji belas kasihan.
Tuhan Yesus berkata demikian untuk menguji apakah perempuan Kanaan itu lebih mengasihi dirinya atau anaknya. Jika setelah Yesus berkata demikian perempuan Kanaan itu mundur, maka hal itu membuktikan bahwa dia lebih mengasihi dirinya dari pada anaknya. Harga dirinya lebih perlu dari pada kesembuhan anaknya. Tetapi ternyata tidak demikian, Ibu itu tetap maju dan rela di rendahkan demi anaknya.

Ini satu pelajaran berharga bagi kita khususnya bagi kita yang rindu memiliki doa yang mendatangkan mujizat. Jika kita ingin agar doa yang kita panjatkan mendatangkan mujizat kesembuhan bagi mereka yang sakit maka kita harus memiliki hati yang mengasihi.

Dalam Alkitab kita banyak menemukan sebelumYesus menyembuhkan seseorang, hatinya pastilah terlebih dahulu tergerak oleh belas kasihan. Lot dan kedua anaknya selamat dari kehancuran kota Sodom karena doa Abraham yang memiliki hati yang penuh belas kasihan kepadanya. Jadi jika kita ingin doa kita mendatangkan mujizat bagi orang lain, maka kita harus memiliki hati yang penuh belas kasihan.

Matius 9:13 Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."

3.Tuhan mengingatkan siapa diri kita.
Yesus berkata demikian untuk mengingatkan perempuan Kanaan itu siapa dirinya. Dia adalah orang Kanaan yang kala itu adalah orang Kafir yang tidak masuk hitungan dalam jemaah Tuhan.

Saudaraku, terkadang kita diijinkan mengalami ujian seperti ini agar kita menyadari siapa kita. Kita adalah manusia berdosa yang sebenarnya tidak layak menerima belas kasihan Tuhan, tidak masuk hitungan seperti wanita Kanaan diatas. Jika kita beroleh kasih karunia keselamatan itu semata-mata karena kasih karunia Tuhan, jadi jangan kita memegahkan diri.
Matius 15:26 Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."

Ayat diatas adalah perkataan Tuhan Yesus kepada seorang ibu, tepatnya kepada seorang perempuan Kanaan yang datang kepada-Nya untuk kesembuhan anaknya yang sedang keraskan setan. Kalau kita perhatikan, perkataan itu keras dan sangat merendahkan si Ibu. Banyak orang menilai perkataan Yesus itu kejam terlebih lagi bagi mereka yang mencari-cari kesalahan. Mereka sering menggunakan ayat ini untuk menyatakan tindakan Yesus yang sangat kontroversi dengan ajaran-Nya. Yah, namanya saja mencari-cari kesalahan, karena yang ada di benaknya adalah kesalahan maka semua ayat pasti salah baginya .

Apakah benar Yesus itu kejam karena berkata demikian? Tidak, karena kalau seseorang memiliki sifat yang kejam maka ia tidak akan memiliki hati yang mengampuni dan berbelas kasihan. Sifat kejam adalah sebuah karakter yang tidak akan peduli keadaan orang lain, tidak akan memberi ampun walaupun orang itu sudah minta ampun dan hajar sana-sini serta tidak gampang tersentuh hatinya. Namun Yesus tidak demikian, Ia memiliki hati yang tersentuh dan berbelas kasihan kepada si Ibu, Ia mengabulkan doanya. Itu terdapat pada ayat dibawah:

Matius 15:28 Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh.

Lalu, mengapa Yesus berkata demikian? Ada tiga alasan, yaitu:

1.Untuk menguji kerendahan hati.
Tuhan Yesus berkata demikian untuk menguji kerendahan hati perempuan Kanaan itu. Masihkah dia mengandalkan Yesus walaupun sudah di rendahkan? Benar! Si ibu ternyata memiliki kerendahan hati yang luar biasa bahkan ia rela disamakan dengan anjing. Jarang ada manusia yang seperti ibu ini.

Matius 15:27 Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya."

Saudaraku, harga diri adalah hal yang menghambat kita untuk memiliki sifat yang rendah hati. Harga diri berbanding lurus dengan kesombongan. Semakin tinggi harga diri maka semakin tinggi pula tingkat kesombongan. Kuasa Tuhan tidak mau bekerja pada seorang yang memiliki harga diri yang tinggi. Selagi ke-akuan masih tinggi maka mujizat tidak akan pernah terjadi. Mujizat hanya terjadi ketika harga diri sama dengan nol.

Yakobus 4:6 Tetapi kasih karunia, yang dianugerahkan-Nya kepada kita, lebih besar dari pada itu. Karena itu Ia katakan: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."

2.Untuk menguji belas kasihan.
Tuhan Yesus berkata demikian untuk menguji apakah perempuan Kanaan itu lebih mengasihi dirinya atau anaknya. Jika setelah Yesus berkata demikian perempuan Kanaan itu mundur, maka hal itu membuktikan bahwa dia lebih mengasihi dirinya dari pada anaknya. Harga dirinya lebih perlu dari pada kesembuhan anaknya. Tetapi ternyata tidak demikian, Ibu itu tetap maju dan rela di rendahkan demi anaknya.

Ini satu pelajaran berharga bagi kita khususnya bagi kita yang rindu memiliki doa yang mendatangkan mujizat. Jika kita ingin agar doa yang kita panjatkan mendatangkan mujizat kesembuhan bagi mereka yang sakit maka kita harus memiliki hati yang mengasihi.

Dalam Alkitab kita banyak menemukan sebelumYesus menyembuhkan seseorang, hatinya pastilah terlebih dahulu tergerak oleh belas kasihan. Lot dan kedua anaknya selamat dari kehancuran kota Sodom karena doa Abraham yang memiliki hati yang penuh belas kasihan kepadanya. Jadi jika kita ingin doa kita mendatangkan mujizat bagi orang lain, maka kita harus memiliki hati yang penuh belas kasihan.

Matius 9:13 Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."

3.Tuhan mengingatkan siapa diri kita.
Yesus berkata demikian untuk mengingatkan perempuan Kanaan itu siapa dirinya. Dia adalah orang Kanaan yang kala itu adalah orang Kafir yang tidak masuk hitungan dalam jemaah Tuhan.

Saudaraku, terkadang kita diijinkan mengalami ujian seperti ini agar kita menyadari siapa kita. Kita adalah manusia berdosa yang sebenarnya tidak layak menerima belas kasihan Tuhan, tidak masuk hitungan seperti wanita Kanaan diatas. Jika kita beroleh kasih karunia keselamatan itu semata-mata karena kasih karunia Tuhan, jadi jangan kita memegahkan diri.

Efesus 2:8-9 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.

Oleh sebab itu marilah kita bersyukur, memuji, menyembah dan memuliakan serta setia kepada-Nya karena bagi-Nyalah layak kita berikan segala puji, hormat, kemuliaan serta syukur.
Tuhan Yesus meberkati.
Efesus 2:8-9 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.

Oleh sebab itu marilah kita bersyukur, memuji, menyembah dan memuliakan serta setia kepada-Nya karena bagi-Nyalah layak kita berikan segala puji, hormat, kemuliaan serta syukur.
Tuhan Yesus meberkati.
Tuhan Yesus meberkati.
Efesus 2:8-9 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.

Oleh sebab itu marilah kita bersyukur, memuji, menyembah dan memuliakan serta setia kepada-Nya karena bagi-Nyalah layak kita berikan segala puji, hormat, kemuliaan serta syukur.
Tuhan Yesus meberkati.
Efesus 2:8-9 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.

Oleh sebab itu marilah kita bersyukur, memuji, menyembah dan memuliakan serta setia kepada-Nya karena bagi-Nyalah layak kita berikan segala puji, hormat, kemuliaan serta syukur.
Tuhan Yesus meberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Free Blogger Templates